Pasca idul Fitri, Stok Bapokting Aman, Kasat Reskrim: Masyarakat Jangan Panic Buying

Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, IPTU M Akhyar Anugerah-Renald/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id – Pasca hari raya idul fitri, Satuan Tugas Pangan Polres Bengkulu Selatan kembali menunjukkan kesigapannya dalam menjaga stabilitas pangan masyarakat.
Di tengah kekhawatiran akan potensi kelangkaan bahan pokok usai perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, jajaran Satreskrim Polres Bengkulu Selatan bergerak cepat melakukan pemantauan langsung di Pasar Tradisional Kutau, Kelurahan Kota Medan, Jumat 4 April 2025.
Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap fenomena yang kerap terjadi setiap tahunnya di mana lonjakan permintaan pasca Lebaran seringkali memicu kelangkaan, bahkan dimanfaatkan oknum untuk memainkan harga demi keuntungan pribadi.
BACA JUGA:PSU Pilkada BS, PBB Belum Tentukan Dukungan, Berikut Penjelasannya
BACA JUGA:Prediksi BMKG, Daerah yang Alami Hujan Lebat Hari Ini, Sabtu 5 April 2025, Waspadalah!
Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, IPTU M Akhyar Anugerah menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Ia bersama tim turun langsung ke lapangan, menyisir kios demi kios, berbincang dengan para pedagang dan distributor, guna memastikan rantai distribusi berjalan lancar dan stok bahan pokok tetap tersedia.
“Kami pastikan ketersediaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, daging, bawang, dan komoditas penting lainnya masih dalam kondisi aman. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena harga pun sejauh ini masih relatif stabil,” ujar Iptu Akhyar kepada BE.
Menurutnya, meskipun sempat terjadi lonjakan permintaan selama libur lebaran, kondisi pasokan tetap terkendali. Bahkan, para pelaku usaha disebut telah mempersiapkan diri jauh hari sebelum Hari Raya.
“Distribusi memang sempat terhambat karena libur panjang, namun kini sudah kembali normal. Para pedagang juga mengaku telah mengantisipasi lonjakan permintaan dengan menambah stok sejak awal Ramadan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Iptu Akhyar turut mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terjebak dalam kepanikan berbelanja secara berlebihan atau panic buying.
BACA JUGA:Senator Elisa Ermasari Bantu Kepulangan TKI Asal Seluma dari Jepang, Diduga Korban TPPO
Menurutnya, perilaku tersebut justru dapat memicu ketidakseimbangan pasokan dan permintaan yang berdampak pada inflasi harga secara lokal.
“Kami mengerti kekhawatiran masyarakat, namun percayalah, stok cukup dan tidak perlu memborong secara berlebihan. Belanja sesuai kebutuhan akan lebih membantu menjaga kestabilan pasar,” tegasnya.