Perbaikan Jalan Provinsi Bengkulu Butuh Rp 2,5 Triliun, Baru Tersedia Segini

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan memberikan keterangan pers.-IST/BE-
Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menunjukkan komitmen serius untuk meningkatkan infrastruktur jalan di wilayahnya.
Pada tahun anggaran 2025 ini, Pemprov Bengkulu telah mengalokasikan dana sebesar Rp 600 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memperbaiki jalan yang menjadi kewenangan provinsi.
Gubernur Bengkulu, H Helmi Hasan SE menjelaskan, perbaikan jalan menjadi prioritas utama pemerintah daerah demi menunjang konektivitas dan perekonomian masyarakat. Namun, total kebutuhan anggaran untuk memperbaiki seluruh jalan di Provinsi Bengkulu diperkirakan mencapai Rp 2,5 triliun.
"Dalam tiga tahun akan kita persiapkan anggarannya. Mohon doanya saja. Karena ini kerja bukan satu dua hari dan kita serahkan kepada pihak yang betul-betul paham akan itu,” ujar Gubernur Helmi, Sabtu, 5 April 2025.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Pemerintah Perpanjang Masa WFA Hingga 8 April 2025, ASN Ngantor Tanggal Segini
BACA JUGA:Mobnas Bupati Rejang Lebong Dipinjam Pengantin, Ini Dia Pasangan Pengantin Pertama yang Memakainya
Menurutnya, penanganan infrastruktur jalan tidak bisa dilakukan secara instan, mengingat kondisi geografis dan panjangnya ruas jalan yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Bengkulu.
Perencanaan dan pelaksanaan yang matang menjadi kunci agar hasilnya maksimal dan berkelanjutan.
"Tidak mungkin perbaikan jalan bisa dilakukan instan, perlu perencanaan dan pelaksanaan secara bertahap karena total anggaran kebutuhan itu mencapai Rp 2,5 triliun," tuturnya.
Dari total kebutuhan anggaran Rp 2,5 triliun tersebut, Pemprov merencanakan pemenuhan secara bertahap dalam rentang waktu tiga tahun. Ini dilakukan agar pelaksanaan perbaikan dapat berjalan optimal tanpa membebani keuangan daerah secara langsung.
"Setidaknya perlu waktu tiga tahun untuk menuntaskan masalah jalan rusak yang menjadi kewenangan Pemprov Bengkulu," ujar Gubernur Helmi.
Gubernur Helmi juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mulai melakukan pemetaan jalan-jalan yang menjadi prioritas perbaikan berdasarkan tingkat kerusakan dan urgensi konektivitas antarwilayah. Keterlibatan tenaga ahli dan instansi teknis sangat diandalkan dalam proses ini.
"Kita ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang digunakan benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat. Jangan sampai pembangunan infrastruktur asal jadi dan tidak bertahan lama," tegas Helmi.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat Bengkulu untuk turut mengawal proses perbaikan jalan ini, baik dari sisi pengawasan maupun partisipasi dalam menyampaikan informasi-informasi kondisi jalan di daerah masing-masing. Sehingga tidak ada jalan provinsi yang rusak dan tidak layak dilewati di Bengkulu.