Terkait Absensi, Bupati Terbitkan Surat Edaran, Ini Isinya

--

Harianbengkuluekspress.id - Banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) memanipulasi data absensi kehadiran dalam bekerja, dengan menggunakan akun fake GPS dan Fake Picture membuat Bupati Seluma Teddy Rahman SE MM menerbitkan Surat Edaran (SE).   Surat edaran ini tertanggal 27 Maret 2025 lalu atau sebelum hari raya Idul Fitri.

Bupati Teddy Rahman kepada BE membenarkan akan hal tersebut.  Hal ini dilatarbelakangi karena sebelumnya sudah banyak tertangkap tangan ASN melakukan pemalsuan dalam absensi ini, bahkan termasuk pejabat eselon dua sekalipun.

“Tujuan SE No 800/461/BKPSDM.II/III/2025 tentang tata cara saat melakukan presensi pegawai teruntuk seluruh ASN Kabupaten Seluma tanpa terkecuali,” tegasnya.

Edaran tersebut berisi; berdasarkan hasil evaluasi pada aplikasi presensi terhadap pegawai yang melakukan presensi haruslah  seperti 1. Pada saat perekaman presensi, setiap pegawai wajib untuk memperlihatkan wajah dengan latar belakang kantor sesuai dengan lokasi absen masing-masing pegawai.  2. Latar belakang yang dimaksud pada angka (1) adalah loby kantor, ruang kantor, dan atau perlengkapan kantor.  3. Apabila presensi yang dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan pada angka (2) dua dan terdeteksi oleh sistem, maka riwayat presensi pegawai tersebut akan diblokir. 

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Datangkan Willie Salim dan Ustad Derry Sulaiman, Masak Besar Ini Jadwalnya

BACA JUGA:Harga Bapokting Turun, Tapi Harga Ayam Potong Justru Masih Tinggi

“Tetap pemblokiran jika terdeteksi memanipulasi ASN harus buat surat pernyataan seperti sebelumnya dan sanksi disiplin sudah menunggu,” sampainya singkat.

Diketahui, terhitung tanggal 25 Maret lalu Bupati Seluma mulai memberlakukan pemblokiran absensi ASN yang tidak absen di kawasan perkantoran.  Alhasil, sedikitnya 400 absensi ASN sudah berhasil diblokir. Karena sebagian besar ASN menggunakan absen fake foto, fake GPS jadi absennya blokir. Sehingga BKPSDM sendiri juga sudah dipastikan akan melakukan pemblokiran absensi ASN yang berupaya untuk melakukan penipuan tersebut. Sehingga absensi mereka yang ada di HP masing masing tidak bisa digunakan lagi.

“Saya harap etos kerja dari ASN dari segi disiplin akan kehadiran bisa di tingkatkan dan tidak mengakali sistem yang ada,” pungkasnya. (Jefrianto)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan