Waspada Emas Palsu, Masyarakat Harus Paham Kadar Karat Emas

Masyarakat membeli perhiasan emas di Kota Bengkulu.-DOK/BE -

Harianbengkuluekspress.id - Masyarakat diminta untuk lebih teliti dalam membeli emas sebagai instrumen investasi. Sebab, saat ini marak dugaan peredaran emas palsu yang bisa merugikan konsumen.

Pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof. Dr. Ahmad Badawi Saluy SE MM mengungkapkan, tren membeli emas sedang meningkat di tengah masyarakat. Namun, ia mengingatkan agar masyarakat tidak terburu-buru dalam membeli emas tanpa memastikan keasliannya.

"Kita harus memastikan bahwa emas yang kita beli memiliki sertifikasi dan benar-benar asli. Jadi hati-hati dan cermat sebagai pembeli," ujar Ahmad, Selasa, 15 April 2025.

Menurutnya, pembeli juga perlu memahami kadar karat emas yang dibeli. Ia mencontohkan emas 24 karat atau Logam Mulia, serta emas 18 karat, memiliki nilai dan karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, kejelian dalam memverifikasi kadar emas sangat penting.

BACA JUGA:Paslon dan Pendukung PSU Bengkulu Selatan Wajib Patuhi Masa Tenang

BACA JUGA:Gubernur Berencana Batalkan Tenaga Ahli DPRD Provinsi Bengkulu, Helmi: Sekwannya Kita Ganti!

"Kita harus berhati-hati. Jangan sampai beli emas 18 karat, tapi dijual sebagai 24 karat," tambahnya.

Ia menekankan pentingnya kecerdasan konsumen dalam memilih instrumen investasi, termasuk emas. Ia menyarankan agar masyarakat kritis dan tidak hanya ikut-ikutan tren.

"Kalau dilihat trennya, harga emas memang naik, tetapi kenaikannya tidak cepat dan membutuhkan waktu yang cukup lama," jelas Ahmad.

Meski begitu, ia tidak melarang masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk emas. 

Menurutnya, emas masih menjadi pilihan yang aman untuk investasi jangka panjang, asalkan dilakukan dengan strategi yang tepat. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa emas bukan tanpa risiko. 

"Risiko penurunan harga masih terbuka, karena hal ini berkaitan dengan stabilitas ekonomi global dan suku bunga," ujar Ahmad.

Ia menyarankan agar masyarakat tidak menjadikan emas sebagai satu-satunya aset investasi. Banyak pilihan investasi lainnya yang bisa dicoba oleh masyarakat.

"Instrumen investasi tidak hanya emas, ada saham, deposito, hingga tanah," tutupnya.(999)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan