Realisasi Pembiayaan Rumah Subsidi Capai Rp 200 Miliar

Rumah subsidi semakin menjamur di Kota Bengkulu. -IST/BE -

BENGKULU, BE - Realisasi pembiayaan rumah subsidi dengan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Provinsi Bengkulu hingga 11 Desember 2023 mencapai Rp 200 miliar. 

Nilai realisasi tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 lalu yang tercatat sebesar Rp 199 miliar.

Komisioner BP Tapera, Adi Setianto mengatakan, realisasi penyaluran rumah subsidi dari dana FLPP di Bengkulu menjelang akhit tahun 2023 ini cukup menggembirakan karena sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun realisasinya dana FLPP yang telah disalurkan sedikit lebih tinggi, namun jumlah rumah subsidi yang telah dibangun pada tahun 2023 ini hanya mencapai 1.878 unit atau lebih sedikit dibandingkan tahun 2022 lalu mencapai 1.982 unit.

"Kita berharap jumlah rumah subsidi yang dibangun tahun ini bisa meningkat dibandingkan tahun 2022 lalu," kata Adi, Selasa, 12 Desember 2023.

Ia mengaku, belum banyaknya jumlah realisasi penyaluran rumah subsidi dengan dana FLPP di Bengkulu pada tahun ini disebabkan dampak kenaikan harga rumah beberapa waktu lalu. Pihaknya berharap, kenaikan itu tidak begitu signifikan ke daerah, mengingat masih ada waktu beberapa minggu lagi.

"Memang ada kenaikan harga rumah dan itu berdampak ke penyaluran jumlah unit rumah yang disalurkan, tapi kami optimis penyalurannya bisa sama seperti tahun lalu," ujar Adi.

Selain itu, lanjutnya, program Tapera saat ini tidak hanya mencakup pegawai negeri sipil (PNS) saja. 

Bahkan pegawai BUMN, BUMD, TNI dan Polri hingga pekerja mandiri juga pekerja di sektor informal bisa ikut program ini. Ada pun syarat utama untuk menjadi Peserta Tapera adalah berusia minimal 20 tahun atau sudah menikah, dan pemberi kerja atau perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya sebagai Peserta Tapera dengan rincian iuran simpanan sebesar 0,5% ditanggung oleh pemberi kerja dan 2,5% ditanggung oleh peserta.

"Jadi, kalau pekerja swasta dan pegawai BUMN bagian human resourcesnya yang mendaftarkan pekerja ke Tapera. Kalau pekerja mandiri yang tidak ada pemberi kerja, daftarnya sendiri. Dimana mereka harus menabung dulu selama 12 bulan, baru bisa memanfaatkan fasilitas ini," kata Adi.

Sementara itu, Branch Manager BTN Bengkulu, Endra Wijayanto mengatakan, pihaknya sebagai penyalur FLPP tertinggi di Bengkulu pada 2022 menargetkan penyaluran KPR FLPP sepanjang tahun 2023 akan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab permintaan rumah subsidi di Bengkulu masih cukup tinggi.

"Kami optimistis dapat penyaluran pembiayaan untuk KPR subsidi pada tahun ini bisa tinggi dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Endra.

Seperti diketahui, pada tahun 2022 lalu, total KPR FLPP yang disalurkan oleh BTN di Bengkulu mencapai 1.514 unit. Pihaknya optimis pada tahun ini angka realisasinya pada tahun ini bisa tumbuh diatas itu.

"Kami yakin bisa diatas itu, karena ekonomi sudah beransur membaik dan terkendali," tutupnya.(999)

 

Tag
Share