Harian Bengkulu Ekspress

Begini Cara Damkar Rejang Lebong Mewaspadai Karhutla

Dinas Damkar Rejang Lebong mewaspadai terjadinya Kahutla saat musim kemarau seperti saat ini-Ary/BE-

harianbengkuluekspress.id - Memasuki musim kemarau, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, memperketat pengawasan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rawan terjadi di berbagai wilayah.

Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap meningkatnya risiko kebakaran yang dapat mengancam pemukiman, hutan, dan lahan warga.

Kepala Damkar Rejang Lebong, Ferry Najamudin SH menjelaskan bahwa musim kemarau meningkatkan kerentanan terhadap kebakaran, terutama di daerah dengan banyak ranting dan daun kering yang mudah terbakar akibat cuaca panas dan tiupan angin kencang.

"Wilayah Rejang Lebong telah memasuki musim kemarau. Ini artinya, potensi kebakaran bisa terjadi sewaktu-waktu, baik di kawasan pemukiman, lahan kosong, hutan, hingga kebun milik masyarakat," kata Ferry.

BACA JUGA:Kaji Pemotongan Zakat Gaji PPPK, Ini Asisten I Setda Pemerintah Kota Bengkulu

BACA JUGA: Baru 6 Desa di Lebong Cairkan ADD, Segini Jumlah yang Belum

Ferry mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan membakar sampah atau daun kering, karena sedikit saja percikan api dapat memicu kebakaran besar di tengah kondisi cuaca ekstrem saat ini.

Hingga saat ini, menurut Ferry, belum terdapat laporan resmi mengenai kejadian kebakaran hutan dan lahan di Rejang Lebong. Meski demikian, pihaknya tetap meningkatkan patroli serta menyiagakan seluruh personel dan peralatan yang dimiliki.

Ferry mengungkapkan bahwa, Damkar Rejang Lebong saat ini mengoperasikan lima pos siaga. Satu pos berada di markas utama Damkar di Kota Curup, sementara empat pos lainnya tersebar di Kecamatan Sindang Kelingi, Padang Ulak Tanding, Kota Padang, dan Bermani Ulu Raya.

Sebanyak 12 unit armada pemadam disiagakan untuk mengatasi potensi kebakaran. Armada tersebut terdiri dari sembilan unit Mobil Pemadam Kebakaran (MPK), tiga unit mobil tangki penyuplai air, serta empat unit sepeda motor khusus pemadam. Distribusi armada ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pos, dengan fokus utama tetap berada di markas pusat.

Untuk mendukung operasional tersebut, Damkar Rejang Lebong mengerahkan 140 personel yang bertugas secara bergiliran di seluruh pos siaga.

"Seluruh personel sudah disiagakan penuh, baik di markas utama maupun di empat pos lapangan. Kami siap melakukan tindakan cepat apabila terjadi insiden kebakaran," ujar Ferry.

Dalam kesempatan tersebut Ferry juga menyebutkan beberapa kecamatan yang masuk kategori rawan karhutla. Di antaranya adalah Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Sindang Beliti Ulu, dan Sindang Beliti Ilir yang dikenal memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan wilayah lain di Rejang Lebong. Selain itu, Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya juga kerap mengalami kebakaran lahan, terlebih karena wilayah tersebut berdekatan dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang memiliki tutupan hutan luas.(ari)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan