Maksimalkan Ekspor Bungkil Sawit, Ini Pesan Kepala Badan Karantina Indonesia Bengkulu

Kepala Badan Karantina Indonesia Bengkulu, drh Bukhari MM --

BENGKULU, BE - Kantor Badan Karantina Indonesia Bengkulu mendorong pabrik pengolahan kelapa sawit di Bengkulu melakukan ekspor Palm Kernel Expeller (PKE) atau bungkil kelapa sawit. Sebab produksi bungkil kelapa Sawit di Bengkulu, diperkirakan mencapai ribuan ton perbulannya.

Kepala Badan Karantina Indonesia Bengkulu drh Bukhari MM mengatakan, bungkil kelapa sawit merupakan salah satu hasil produk turunan dari kelapa sawit. Produk ini biasanya digunakan oleh sejumlah negara di Asia untuk membuat pakan ternak, namun, hingga saat ini belum ada kegiatan ekspor sama sekali. Padahal produksi bungkil kelapa sawit di Bengkulu jumlahnya cukup besar mencapai ribuan ton per bulan.

BACA JUGA:Harapkan Hunian Hotel Meningkat, Ini Pernyataan Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Dorong Pemerintahaan Digital, Ini Kata Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu

"Sejauh ini belum ada catatan terkait ekspor Bungkil kelapa sawit dari Provinsi Bengkulu," kata Bukhari, Kamis 21 Desember 2023.

Ia mengaku, beberapa daerah di Indonesia seperti di Samarinda Kalimantan Timur rutin melakukan ekspor bungkil Kelapa Sawit ke sejumlah negara di Asia. Bahkan, kota ini berhasil mengekspor bungkil kelapa sawit hingga 18,2 ribu ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp 80,38 miliar.

"Melihat potensi yang begitu besar, kita berusaha mendorong industri kelapa sawit di daerah untuk ikut melakukan ekspor bungkil ke luar negeri," tuturnya.

Saat ini, negara peminat bungkil kelapa sawit dari luar negeri cukup banyak. Berdasarkan data lalu lintas ekspor, negara pengimpor bungkil kelapa sawit di Indonesia berasal dari Vietnam, Malaysia, Thailand, Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok.

"Negara peminat bungkil kelapa sawit cukup banyak, jadi pasarnya cukup besar," ujarnya.

Meskipun pasar bungkil kelapa sawit cukup besar, namun kegiatan ekspor di daerah masih terbilang minim bahkan belum sama sekali. Hal ini menurutnya diduga banyak industri kelapa sawit di daerah melakukan ekspor bungkil melalui provinsi lain sehingga kegiatan ekspor di daerah ini tidak tercatat sama sekali.

"Kami menduga mereka melakukan ekspor dari luar daerah bisa dari Lampung atau Sumatera Barat," ujarnya.

Pihaknya berharap, bungkil kelapa sawit asal Bengkulu bisa di ekspor langsung dari daerah. Sehingga dampaknya juga akan baik bagi perekonomian di daerah.

"Kami siap mendukung kegiatan ekspor bungkil kelapa sawit dari Bengkulu, karena fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugas saat ini cukup mendukung dan dapat dipastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor," tutupnya.(999)

 

Tag
Share