Gelombang Tinggi Ancam Keselamatan Nelayan, Ini Penjelasan Ketua Aliansi Nelayan Tradisional Bengkulu

IST/BE Kondisi cuaca ekstrim, membuat nelayanan menjadi kesulitan untuk melaut.--

Harianbengkuluekspress.id - Gelombang tinggi mencapai 1,5 hingga 4 meter disertai angin kencang 15 hingga 27 knot terus mengancam keselamatan nelayan di perairan Bengkulu. Khususnya ratusan nelayan di kawasan Malabero telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas melaut selama sebulan terakhir.

Ketua Aliansi Nelayan Tradisional Bengkulu Rahmadsyah menegaskan, para nelayan tidak lagi berani memaksakan untuk ke laut mencari ikan. Kondisi gelombang air laut yang tidak menentu, sangat mengancam keselamatan para nelayan.

"Kami tidak bisa melaut. Gelombangnya terlalu besar, perahu kecil kami tidak mampu menahan," terang Rahmad, Minggu 22 Desember 2024.

Dijelaskannya, cuaca buruk itu tidak hanya mempengaruhi aktivitas melaut nelayan, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi masyarakat sekitar. Pasokan ikan segar di pasar tradisional menurun drastis, yang menyebabkan harga ikan melonjak tajam.

BACA JUGA:Polisi Diminta Ungkap Pembunuhan Sadis di Kaur, Begini Pengakuan Keluarga Korban

BACA JUGA: PKL Depan PTM Diminta Pindah, Aktivitas Pedagang Sudah Terpantau Ini yang Segera Dilakukan Pemkot Bengkulu

"Kalau pasokan ikan tidak ada, tentu mempengaruhi harga ikan laut," tambahnya.

Rahmad mengatakan, bagi nelayanan yang menggantungkan nasibnya lewat hasil tangkapan ikan, tentu akan semakin terpuruk.

"Ya kalau saat cuaca tidak ekstrim, banyak nelayan yang berani mencari ikan di pesisir pantai saja. Tidak berani ke tengah laut, karena ketika gelombang tinggi, akan membahayakan kami para nelayan," ujar Rahmad.

Rahmad berharap cuaca segera membaik agar nelayan dapat kembali melaut. Tentunya akan membuat pasokan ikan di pasar dapat normal kembali.

Namun saat cauca belum lagi normal, pihaknya berharap pemerintah dapat memperhatikan nasib para nelayanan.

"Kami harap, pemerintah bisa membantu kami. Meskipun hanya untuk makan sehari-hari saja," tuturnya.

Sementara itu,  Koordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Anang Anwar mengatakan, BMKG telah memberikan  peringatan dini terkait kondisi cuaca maritim untuk wilayah perairan Bengkulu. Prakiraan cuaca ini berlaku mulai pukul 19.00 WIB tanggal 22 Desember hingga tanggal 23 Desember 2024.

BACA JUGA:Rekontruksi Digelar, Begini Cara Bos Sindikat Uang Palsu Bawa Masuk Mesin Cetak Upal ke UIN Alauddin

Tag
Share