Suku Bunga KPR Masih Tinggi, Developer Perumahan di Bengkulu Berharap Begini

Suku bunga rumah subsidi masih tinggi. -Istimewa/Bengkulu Ekspress -

BENGKULU, BE - Masih banyak masyarakat Bengkulu mengurungkan niatnya untuk mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Hal itu disebabkan suku bunga KPR masih cukup tinggi berkisar antara 8-9%.

BACA JUGA:Ikuti Lomba Desa Wisata, Pemkab BU Ajukan 3 Destinasi Wisata Ini

BACA JUGA:Negosiasi Lahan Pelabuhan Perikanan Nusantara di Seluma Alot, Disebabkan Ini

Pengamat Ekonomi di Bengkulu, Prof Dr Kamaludin SE MM mengatakan, penurunan suku bunga KPR merupakan langkah strategis agar masyarakat semakin berminat mengajukan KPR. Karena suku bunga KPR yang tinggi dapat menghambat masyarakat membeli rumah.

"Masyarakat itu tidak mau punya rumah dengan KPR, masalahnya ada di bunga, kita berharap itu diturunkan," kata Kamaludin.

Selain itu, Kamaludin juga mengungkapkan bahwa angka backlog perumahan di Bengkulu masih tinggi, mencapai 80 ribu. Ini menandakan ada kebutuhan yang besar untuk perumahan yang terjangkau bagi masyarakat. 

Untuk itu, ia berharap agar perbankan dapat memberikan suku bunga yang lebih rendah guna memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan papan mereka.

"Bunga bank Himbara itu kan masih tinggi, makanya itu harus diturunkan agar masyarakat bisa punya rumah dan angka backlog di Bengkulu ikut menurun," ujarnya.

Sementara itu, Developer Perumahan di Kota Bengkulu, Ardiansyah mengatakan, penurunan suku bunga KPR adalah langkah penting untuk meningkatkan akses perumahan yang terjangkau bagi petani sawit. 

Menurut dia, akses perumahan yang terjangkau merupakan hak dasar yang harus dijamin oleh pemerintah dan sektor perbankan.

"Kalau suku bunga rendah maka masyarakat lebih mudah untuk mengakses perumahan yang terjangkau," tuturnya.

Di sisi lain, Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi Bengkulu, Zahirman Aidi MTPd mendukung langkah-langkah ini dan berharap perbankan bisa mempertimbangkan kebijakan yang mendukung penurunan suku bunga KPR untuk memfasilitasi masyarakat yang belum memiliki rumah.

"Selagi ini baik, tentu kami mendukung," tutupnya.

Saat ini, perdebatan mengenai penurunan suku bunga KPR masih berlangsung, tetapi tuntutan untuk memberikan kesempatan lebih besar kepada masyarakat dalam memiliki rumah telah menjadi sorotan utama di Bengkulu. Diharapkan dengan langkah-langkah yang tepat, impian generasi milenial untuk memiliki rumah bisa segera terwujud.(999)

Tag
Share