Kemensos Salurkan Bantuan Kearifan Lokal di Benteng, Ini Jenis Bantuannya

IST/BE SERAHKAN : Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, H M Saleh SE secara simbolis menyerahkan dana bantuan dari Kemensos RI kepada sanggar Seni Jenang Budaya Kabupaten Bengkulu Tengah.--

BENTENG, BE - Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI telah menyalurkan dana bantuan kearifan lokal. Salah satu penerimanya ialah sanggar seni Jenang Budaya di Desa Bajak II  Kecamatan Merigi Kelindang Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).

BACA JUGA:Pemetaan Kabupaten Bumi Pekal Butuh Anggaran Besar, Segini Anggarannya

BACA JUGA:Kejari Mukomuko Minta Audit Tim Auditor Kejati, Terkait Kasus Ini

Dana bantuan senilai Rp 50 juta tersebut diserahkan secara simbolis oleh Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, H M Saleh SE didampingi Kepala Dinsos Benteng, Dra Martinih.

"Dana bantuan akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang bertujuan menggali seni budaya, kearifann lokal dan pencegahan konflik sosial masyarakat," kata Ketua Sanggar Seni Jenang Budaya, Kadri SIP.

Sesuai rencana, sambung Kadri, dana bantuan akan direalisasikan untuk pembelian barang peralatan seni dan ekonomi kreatif. Dijelaskan Kadri, barang untuk peralatan seni berupa gitar, gendang, gong, akordion dan sound sistem. Sedangkan barang untuk mengembangkan ekonomi kreatif berpa mesin jahit, mesin obras dan pembelian bahan (kain) untuk kesenian.

"Sanggar seni Jenang Budaya merupakan satu-satunya sanggar seni di Kabupaten Benteng yang mendapatkan bantuan dari Kemensos tahun ini. Proposal usulan disampaikan langsung ke Kemensos RI dengan bantuan dari anggota Komisi VIII DPR RI," terang Kadri.

Lebih lanjut Kadri mengungkapkan, sanggar seni Jenang Budaya saat ini telah memiliki anggota lebih kurang sebanyak 50 orang. Adapun kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap minggu berupa latihan menyanyikan lagu daerah, tari adat dan tari kreasi.

Selain menggali kesenian dan budaya, lanjutnya, Sanggar Seni juga menjadi wadah untuk mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat. Berupa mengadakan kegiatan pembuatan kostum atau atribut tari dan lagu bernuansa khas daerah. Disamping itu, sanggar juga telah merekrut pemuda dan pemudi setempat untuk diberi pembinaan di bidang seni dan budaya. Baik itu mereka yang berstatus pelajar ataupun putus sekolah.

"Kami juga bekerjasama dengan Madrasah Aliya Darul Kalam untuk melaksanakan pelatihan bersama. Dengan harapan, bisa menghasilkan pemuda dan pemudi yang kreatif, berjiwa seni, beretika serta bermanfat bagi keluarga, bangsa dan negara," tutup Kadri.(135)

Tag
Share