Harga Pertamax Turun Rp 400 per Liter
JP/BE Harga BBM jenis Pertamax Mengalami Penurunan Per 1 Januari 2024.--
JAKARTA, BE - Mengawali tahun 2024, nampaknya masyarakat mendapatkan hadiah untuk para pengguna BBM jenis pertamax.
Pasalnya 1 Januari 2023, harga jual BBM non subsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) di bawah Pertamina Patra kembali turun Rp 400.
Hal ini mulai berlaku sejak kemarin, dan membuat para pengendara tampaknya bahagia dengan turunnya harga BBM jenis pertamax.
Harga Pertamax akan disesuaikan menjadi Rp 12.950 per liter dari Rp 13.350, Pertamax Green 95 menjadi Rp 13.900 dari Rp 14.900 per liter, Pertamax Turbo menjadi Rp 14.400 dari Rp 15.350 per liter, Dexlite menjadi Rp 14.550 dari Rp 15.550 per liter, dan Pertamina Dex menjadi Rp 15.100 dari Rp 16.200 per liter.
Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan bahwa perubahan berkala menyesuaikan fluktuasi harga pada periode tanggal 25 hingga tanggal 24 pada bulan sebelumnya.
Perubahan harga sesuai tren fluktuasi hal wajar dan boleh dilakukan oleh seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku.
Penyesuaian harga disebut wajar mengikuti fluktuasi harga minyak dunia.
Saat ini, tren harganya sedang turun, maka harga jual produk BBM non subsidi Pertamina yakni Pertamax Series dan Dex Series kembali turun berlaku 1 Januari 2024.
"Setelah sebelumnya pada Desember lalu juga mengalami penyesuaian turun harga,” terang Irto dikutip wartawan (1 Januari).
Penyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia, yakni harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus serta nilai tukar mata uang Rupiah.
Penetapan harga baru ini sudah sesuai dengan formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
“Jadi, evaluasi harga sudah mengacu pada tren fluktuasi harga minyak dunia MOPS atau Argus dan perhitungannya sudah mengikuti formulasi harga dalam Kepmen ESDM, memang perubahan berkala harga BBM non subsidi akan selalu terjadi. Ini komitmen kami dalam memberitahu masyarakat bahwa harga produk BBM non subsidi Pertamina transparan terhadap tren minyak dunia,” lanjut Irto.