Benih Padi Program Cetak Sawah di Enggano Disalurkan, Segini Jumlahnya
Penampakan bantuan bibit benih padi untuk cetak sawah baru di Enggano sudah disalurkan, dari pihak DTHP Kabupaten BU menyatakan Kementan sudah salurkan 6,5 benih padi. - IST/BE -
Harianbengkuluekspress.id - Pogram cetak sawah baru di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara (BU), yang kini mulai menunjukkan progres nyata. Sebagai bentuk dukungan terhadap program tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyalurkan 6,5 ton benih padi unggul kepada kelompok tani di pulau tersebut. Bantuan benih ini menjadi bagian penting dari tahapan awal kegiatan tanam di dua desa utama penerima program, yakni Desa Malakoni dan Desa Kahyapu di Kecamatan Enggano. Program cetak sawah baru ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memperkuat kemandirian pangan masyarakat di wilayah kepulauan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Abdul Hadi menjelaskan, bahwa penyaluran benih dilakukan langsung oleh Kementan untuk mempercepat proses tanam di lahan yang telah dibuka sejak awal tahun ini.
“Ya, sebanyak 6,5 ton benih padi telah disalurkan untuk mendukung percepatan kegiatan tanam, khususnya di Desa Malakoni yang sudah menyelesaikan pembukaan lahan seluas 48 hektare,” ujar Abdul Hadi.
BACA JUGA: DLH Benteng Terima Bantuan Kontainer Sampah, Segini jumlahnya
BACA JUGA: 1 PPPK di Lebong Batal Dilantik, Ini Penyebabnya
Menurutnya, proses persiapan lahan di Desa Malakoni kini telah mencapai sekitar 50 persen. Sebagian petani bahkan sudah mulai melakukan penanaman lebih awal agar siklus produksi bisa berjalan sesuai target. Langkah ini sekaligus menjadi bentuk kesiapan masyarakat dalam memanfaatkan lahan baru untuk meningkatkan hasil pertanian di pulau tersebut.
Sementara itu, di Desa Kahyapu yang juga menjadi lokasi utama program cetak sawah baru, dari total target seluas 203 hektare, kini sudah terbuka sekitar 70 hektare lahan baru. Meski menghadapi sejumlah kendala teknis, seperti medan yang berat dan akses transportasi yang terbatas, pelaksanaan program ini tetap berjalan dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat setempat.
“Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak agar kegiatan tanam bisa dimulai dalam waktu dekat. Tantangan di lapangan cukup besar, tapi semangat masyarakat dan dukungan lintas sektor sangat membantu,” tambah Abdul Hadi.
Program cetak sawah di Pulau Enggano ini bukan hanya bertujuan meningkatkan produksi beras daerah, tetapi juga merupakan langkah strategis pemerintah untuk menjadikan Enggano sebagai pulau mandiri pangan. Selama ini, kebutuhan bahan pangan di pulau tersebut sebagian besar masih bergantung pada pasokan dari daratan utama Bengkulu Utara.
Dengan adanya lahan sawah baru dan dukungan benih berkualitas dari Kementan, Abdul Hadi berharap, petani Enggano dapat meningkatkan kapasitas produksi serta mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan teknis, mulai dari tahap pembukaan lahan, penanaman, hingga panen.
Selain itu, pihakya juga memastikan akan melakukan pemantauan rutin terhadap perkembangan program ini, termasuk dukungan sarana pertanian seperti pupuk, alat mesin pertanian, serta pelatihan bagi petani lokal agar kegiatan tanam berjalan optimal dan berkelanjutan.
"Target kami jelas, Enggano tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, tetapi juga bisa menjadi sentra pertanian yang produktif di wilayah perbatasan,” tukasnya.(afrizal)