Pembakaran Balai Desa di Lebong Belum Terungkap, Ini Penyebabnya

LEBONG, BE – Lantaran minim alat bukti yang mengarah siapa pelaku, Satuan Reskrim  Polres Lebong masih mengalami kendala dalam menetapkan siapa tersangka atau pelaku pembakaran Kantor Balai Desa Seblat Ulu Kecamatan Pinang Berlapis yang terjadi pada tanggal 19 November 2023 yang lalu.

BACA JUGA:Tak Sampaikan LADK, Partai Ummat Gugur

BACA JUGA:Mobil CPO Masuk Jurang di BU, Ini Penyebabnya

Kepolres Lebong AKBP Awilzan SIK melalui Kasat Reskrim IPTU Rizky Dwi Cahyo STrK SIK MH mengatakan, bahwa saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap siapa pelaku pembakaran balai desa tersebut.

“Saat ini kita terus bekerja untuk mengungkap kasus ini,” sampainya, Senin (08/01).

Lanjut Kasat Reskrim, dari hasi uji laboratorium yang sebelumnya dilakukan oleh tim Bidlabfor Polda Sumatera Selatan (Sumsel), diketahui terbakarnya kantor balai desa Seblat Ulu   sengaja dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 

“Itu dari hasil laboratorium dan itu menjadi salah satu barang bukti,” jelasnya.

Masih kata Kasat Reskrim, dalam kasus ini juga pihaknya juga telah meminta belasan keterangan dari para saksi. Baik  dari para perangkat desa yang saat ini masih bertugas maupun perangkat desa yang lama serta keterangan para warga yang berada di dekat kantor balai desa serta saksi-saksi lainnya.

“Namun keterangan saksi belum bisa terlalu membantu, karena pada saat kejadian mereka sudah tertidur,” jelasnya.

Akan tetapi ucap Kasat Reskrim, kasus ini akan terus didalami oleh pihaknya. Sehingga nantinya pelaku bisa terungkap dan bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya dimata hukum. Ia berharap, kepada masyarakat yang mungkin memiliki informasi atau yang lainnya untuk bisa menyampaikan kepada pihaknya.

"Karena sedikit saja informasi yang kami terima  akan sangat membantu,” tuturnya.

Kembali mengingatkan, musibah kebakaran Kantor Balai Desa Seblat Ulu terjadi pada hari Minggu dini hari (19/11) sekitar pukul 03.30 WIB. Dimana kebakarankuat dugaan sengaja dibakar, karena sehari sebelum kejadian, hordeng kantor balai Desa juga terbakar dan beruntung hujan turun sehingga api tidak membesar.

Peristiwa kebakaran kantor balai desa pertama kali diketahui oleh Aan (30) yang terbangun karena lamu di rumahnya tiba-tiba mati. Pada saat itu, Aan berinisiatif ingin melihat ke luar rumah untuk melihat apakah hanya aliran listrik di rumahnya saja yang padam atau tidak.

Namun pada saat keluar rumah, Aan melihat kantor balai desa yang tepat didepan rumahnya telah terbakar. Seketika Aan berteriak membangunkan warga dan wargapun berhamburan keluar dan melihat api telah membesar.