Derita Kanker Paru-paru, Warga Bengkulu Tengah Butuh Uluran Tangan
IST/BE DIRAWAT : Sukarno (54), warga Dusun Tanjung Sakti, Desa Pondok Kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa menjalani pengobatan di RS Palembang lantaran menderita kanker paru-paru.--
BENTENG, BE - Sukarno (54), warga Dusun Tanjung Sakti, Desa Pondok Kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) saat ini sedang berjuang melawan penyakit kanker paru-paru. Kondisi fisik yang semakin menurun, menyebabkan Sukarno harus menjalani pengobatan secara intensif. Sempat dirawat di 2 (dua) rumah sakit (RS) di Kota Bengkulu, pria yang berprofesi sebagai buruh harian tersebut akhirnya dirujuk ke RS M Husen, Palembang. Dia sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk pengobatan. Karena, meski biaya pengobatan ditanggung BPJS, karena yang bersangkutan terdaftar sebagai penerima program Jamkesda yang dibiayai dari Pemkab Benteng. Namun, biaya hidup selama dirawat di Palembang, cukup besar dan Sukarno dan keluarga tak memiliki uang untuk itu.
Anak menantu Sukarno, Oksi (29) ketika dikonformasi mengungkapkan, Sukarno telah dirawat di Palembang sejak Selasa (24/10). Beberapa hari dirawat, kondisi fisik sudah mulai membaik. Hanya saja, masih mengalami rasa sakit di bagian dada sebelah kanan dan tak bisa begitu banyak bergerak. Lantaran sedang menjalani pengobatan, kondisi ekonomi keluarga mulai terganggu. Pasalnya, Sukarno merupakan tulang punggung keluarga. Bahkan, pihak keluarga juga mengalami kekurangan biaya untuk keluarga yang melakukan pendampingan selama berobat di Palembang.
Beberapa waktu yang lalu, aku Oksi, Pemerintah Desa dan warga sekitar juga sudah mengumpulkan donasi (iuran,red) untuk membantu biaya selama pengobatan. Bagi yang ingin memberikan donasi atau bantuan, bisa langsung menghubungi pihak keluarga dengan nomor telepon (0822 3678 3680).
"Bantuan dari para dermawan sangat kami harapkan untuk kesembuhan ayah kami," harapnya.
Oksi menuturkan, sang mertua mulai merasakan penurunan kesehatan sejak 3 bulan lalu. Gejala yang muncul berupa batuk parah, sesak nafas dan merasakan sakit pada bagian dada sampai ke bagian belakang. Saat ini, belum diketahui apakah bakal dilakukan tindakan operasi. Tim dokter ingin mengetahui terlebih dahulu jenis kanker yang menyerang pasien.
"Dari hasil diagnosa awal di salah satu rumah sakit Kota Bengkulu ialah ada tumor. Setelah menjalani pemeriksaan lanjutan, ayah didiagnosa mengidap kanker paru sehingga dirujuk ke RS M Hoesin Palembang," ungkap Oksi. (135)