Pedagang Pakaian di Pantai Panjang Resah, Ternyata Ini Pemicunya

Pedagang pakaian di pantai panjang keluhkan sepi pembeli,-MG/Bengkulu Ekspess-

Harianbengkuluekspress.bacakoran.co- Para penjual pakaian di kawasan Panjang Panjang, Kota Bengkulu saat ini sedang dilanda keresahan. Pasalnya, dagangan mereka sepi pembeli.

Mereka mengeluhkan minimnya pembeli yang mengunjungi toko mereka. Meskipun Pantai Panjang menjadi tujuan wisata di Bengkulu. Namun, sejumlah penjual pakaian menyatakan hari-hari biasa sepi pembeli.

Salah satu pemilik usaha penjual pakaian, Endang, menjelaskan bahwa toko mereka menyediakan berbagai jenis pakaian dengan harga terjangkau, mulai dari pakaian anak-anak hingga baju dewasa.

Namun, meskipun menawarkan diskon menarik, pengunjung tetap sepi.

BACA JUGA:Pabrik Tahu Resah, Harga Kedelai Meroket, Begini Tipsnya Agar Usaha Tetap Jalan

BACA JUGA:Idianto, Magister Pendidikan Banting Stir jadi Pengusaha Penggilingan Mie, Begini Kisahnya

Ia mengaku jika pengunjung yang ramai biasanya terjadi pada hari libur besar, seperti libur Lebaran dan libur sekolah.

"Kami beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 WIB pagi hingga pukul 20.00 WIB malam. Harga pakaian sangat terjangkau, dengan satu baju hanya Rp 35.000, atau 3 pcs baju seharga Rp 100.000," ungkap Endang.

Meski memberikan penawaran menarik, Endang mengakui bahwa pendapatan usaha pakaian mereka mengalami penurunan drastis.

Hal ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk minimnya hasil panen kelapa sawit yang berdampak pada daya beli masyarakat.

"Kami menyadari bahwa sepi pembeli dapat disebabkan oleh kurangnya hasil panen kelapa sawit, mungkin tidak musim sawit. Selain itu, menjelang pemilu juga berpotensi mempengaruhi situasi ini," tegas Endang.

Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, pemilik usaha pakaian di Panjang Panjang tetap bersemangat menjalani proses usaha mereka.

BACA JUGA:Kisah Anggun, Pemilik Depot Bunga, Awalnya Hobi Kini Usahanya Sukses

BACA JUGA:Musim Hujan, Berkah Bagi Usaha Laundry Kiloan, Ini Alasannya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan