BPBD Usulkan Bantuan Perahu, Ini Kegunaannya Saat Bencana

IST/BE Tim BPBD kota saat melakukan evakuasi masyarakat yang rumahnya terendam banjir beberapa waktu lalu. --

BENGKULU, BE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kota Bengkulu, untuk menambah peralatan keamanan bencana. Hal ini dikarenakan perlengkapan di BPBD masih sangat minim dan beberapa diantaranya mengalami kerusakan termakan usia. Untuk itu, BPBD mengusulkan bantuan perahu karet, untuk digunakan saat bencana banjir terjadi. 

"Kita sudah coba ajukan bantuan melalui APBD kota 2024, termasuk juga mengusulkan bantuan ke BNPB," ujar Kepala BPBD Kota Bengkulu Wil Hopi, Minggu, 28 Januari 2024. 

Ada beberapa peralatan yang sangat dibutuhkan tersebut diantaranya perahu fiber sebanyak 3 unit, kemudian genset 6 unit dan tenda pleton sebanyak 7 unit. 

"Kondisinya memang kurang dan yang lama sudah tidak layak lagi, karena setiap kebencanaan barang-barang ini pasti dipakai," ungkapnya. 

BACA JUGA:Program BLT DD Berlanjut, Segini Nominalnya

BACA JUGA:Pembangunan Jalan Pusat Perkantoran di Benteng Dilanjutkan, Segini Jumlah Anggarannya

Meski selama ini mengalami keterbatasan sarana namun, BPBD terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana dan dapat melindungi warga dari dampak bencana yang dapat terjadi di wilayah kota Bengkulu. 

"Kita sangat mengharapkan bantuan peralatan itu, dan sudah berkoordinasi melalui BPKAD insya Allah dari triwulan pertama ini bisa terealisasi," harapnya. 

Disisi lain, BPBD sudah berkoordinasi dengan BMKG puncak hujan di Kota Bengkulu, terjadi pada Februari 2024. Menurut Will Hopi, perkiraan curah hujan tinggi ini akan terjadi hingga Maret 2024. Hasil koordinasi kita dengan BMKG bahwa kelembapan udara dari dampak el nino terjadi pada Februari. Artinya ada potensi hujan deras," tandasnya. 

Kemudian, dari hasil peninjauan dilapangan pada saat banjir yang meredam perumahan beberapa waktu lalu, menurutnya disebabkan oleh aliran drainase yang tersumbat. Hal ini dibuktikan ada beberapa rumah yang selama ini tidak terkena banjir, justru juga ikut merasakan banjir. Untuk itu, BPBD terus mengimbau masyarakat melalui lurah dan camat agar bisa menggerakkan kegiatan gotong royong. Masyarakat diminta memastikan dari hulu hingga hilir aliran siring tidak ada sampah atau sendimen yang menghambat. 

BACA JUGA:DKP Sasar 62 Titik Gerakan Pangan Murah

"Setelah kita telusuri memang banyak siring yang tersumbat, sehingga air naik ke lantai rumah warga. Jika ini tidak diantisipasi maka dikhawatirkan pada hujan deras berikutnya bisa timbul dampak lebih parah lagi," pungkasnya. (Medi Karya Saputra)

 

Tag
Share