Rancang Pengadaan Buku Iqro, Ini Tujuan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu

RIO/BE Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dapil Bengkulu 1 Kota Bengkulu Sefti Yuslinah melakukan reses menyerap aspirasi masyarakat Kota Bengkulu, Rabu 31 Januari 2024.--

Harianbengkuluekspressbacakoran.co - Buta aksara Alquran masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Sefty Yuslinah SSos MAP mengatakan, kasus buta aksara Alquran menjadi tugas berat untuk menyelesaikannya.  Apalagi keluhan dari masyarakat atas buta aksara Alquran terus terjadi. Untuk itu, dirinya berencana kembali merancang usulan pengadaan buku Iqro secara massal. Nantinya, buku Iqro itu bisa dibagikan ke berbagai sekolah di Provinsi Bengkulu. 

"Kita diingatkan lagi, soal buta aksara Alquran. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama," terang Sefty usai menggelar serap aspirasi masyarakat di Lapangan Sekretariat DPW PKS Provinsi Bengkulu. Rabu 31 Januari 2024, kepada BE. 

Sefty mengatakan, rencana pengadaan buku Iqro itu sudah digagasnya menjadi anggota DPRD Provinsi periode 2009-2015. Hanya saja, rencana itu gagal. Karena pengadaan diganti dengan buku Alqolam atau media alternatif cara belajar membaca Alquran untuk anak sejak dini. 

"Sekian ribus dus dulu dibagikan ke SD se-Provinsi Bengkulu. Saya lihat langsung dibagikan ke Lebong, ke Seluma, saya lihat belum termanfaatkan," ujarnya.

BACA JUGA: 12 Hari Lagi Ditutup, 1.293 Jemaah Bengkulu Belum Lunasi Biaya Haji, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Masih Ada Kesempatan, Kemendikbudristek Perpanjang Pendaftaran SMK Pusat Keunggulan, Ini Jadwal dan Linknya

Dijelaskannya, penggunaan buku Alqolam di lapangan terjadi kesulitan. Sebab, pembelajarannya saat itu harus menggunakan media tambahaan video compact disc (VCD). Sehingga menyulitkan untuk melakukan pembelajaran baca Alquran. 

"Alhamdulillah kita diingatkan lagi, untuk memberantas baca tulis Alquran," tutur Sefty.

Tidak hanya soal buta aksara Alquran, Sefty mengatakan, masyarakat juga memberikan aspirasi atas keberpihakan masih marak terjadinya kasus kekerasan dan kejahatan seksual terhadap anak. Tentu kedepan, pemerintah harus fokus untuk meminimalisir kasus tersebut. 

"Pemprov Bengkulu sudah ada Perda soal pencegahaan kasus kekerasan dan kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak. Pergubnya juga sudah ada. Kalau ini dilaksanakan, perhatian warga sekitar terhadap anak," ujarnya. 

BACA JUGA:Peta Perjalanan Liburan Imlek, Berikut Lima Destinasi Wisata Rekomendasi Kemenparekraf

Begitupun soal masalah banjir juga masih menjadi keluhan masyarakat Kota Bengkulu. Masyarakat selalu ketakutan saat hujan deras melanda. Karena dampak banjir sangat mengganggu masyarakat. 

"Kita dari DPRD Provinsi Bengkulu telah melakukan pertemuan dengan berbagai pihak terkait banjir ini termasuk dengan PUPR, dan Gubernur Bengkulu, dan Konsultasi universitas Bengkulu untuk mencari solusi terbaik guna meminimalisir risiko banjir di daerah Bengkulu," bebernya.

Termasuk soal keberadaan pemakaman umum (TPU) yang sempit menjadi keluhan warga. Septi  berkomitmen untuk mencari solusi agar keberadaan TPU dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tag
Share