Jadikan Pemilu Jujur dan Adil, Penyelenggara Diminta Begini

RIO/BE Tim pemenangan dan tim hukum pemenangan calon DPD RI Def Tri Hardianto memberikan keterangan pers kepada wartawan, Jumat 2 Februari 2024.--

Harianbengkuluekspress.bacakoran.co - Hajatan demokrasi terbesar yakni Pemilu Serentak hanya tinggal menghitung hari.

Ruang yang menjadi penentu wajah demokrasi dan roda nasib kehidupan rakyat ini tentu harus mendapat perhatian serius dan menuntut keterlibatan publik untuk mengawasinya agar ia berjalan tanpa noda dan menjadi maslahat.

"Karena itu siapa pun dia mesti ikut mengambil peran untuk mengawal pesta demokrasi tanpa noda," kata Ketua Tim Pemenangan Calon DPD RI Bengkulu Def Tri Hardianto, Bayu Risdianto, Jumat, 2 Februari 2024.

Menurutnya, salah satu indikator demokrasi berjalan sehat adalah keterlibatan publik untuk ikut mengawasi dan memantau setiap proses pemilihan umum.

Termasuk pula kewajiban para kandidat untuk ikut menjaga marwah demokrasi dengan tidak melanggengkan praktik curang atau yang membodohi publik.

BACA JUGA:4 Pasar Ditarget PAD 3 Miliar, Begini Disperdagrin Mencapainya

BACA JUGA:Kenaikan Tarif Sampah Terkendala Perda Ini

"Di lapangan, indikasi kecurangan dan praktik buruk sudah merebak. Namun memang sayangnya, keterlibatan publik untuk mau mengawasi dan bahkan sampai melaporkan sungguh masih minim sekali," tutur Bayu.

Dari itu, ia mengingatkan agar publik mau dan mengambil peran aktif untuk membangun atmosfer pesta demokrasi yang lebih cerdas, berintegritas dan tanpa kepentingan.

"Percuma juga pemilu nanti selesai, tetapi prosesnya dilalui dengan cara buruk," kata Bayu.

Senada dengan Bayu, Sony Taurus, yang juga Sekretaris Pemenangan Calon DPD RI Def Tri Hardianto, mengungkapkan saat ini di beberapa tempat di Provinsi Bengkulu sejumlah indikasi praktik cemar untuk pemilu seolah menjadi isu tersembunyi.

Sangat mungkin, lanjutnya, ketidaktahuan publik soal ketentuan hukum terkait pemilu memang masih rendah ikut menjadi penyumbang kondisi ini. Termasuk pula, rendahnya iktikad baik dari para kandidat yang berkontestasi di Pemilu, yang nyatanya ikut memperkeruh situasi karena cuma mengedepankan raupan suara ketimbang berjalannya proses demokrasi yang sehat.

"Kalau kandidatnya saja tidak ada iktikad memperbaiki proses Pemilu, maka percuma juga. Tidak ada kemenangan rakyat dalam pesta ini," paparnya.

Selain itu, ia juga memastikan telah mengerahkan 10 ribu relawan pendukung di 10 kabupaten/kota untuk menjadi pengawas dan pemantau setiap praktik kecurangan yang terjadi selama proses Pemilu Serentak 2024.

Tag
Share