4 Pasar Ditarget PAD 3 Miliar, Begini Disperdagrin Mencapainya

RIO/BE Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bengkulu akan mengelola empat pasar tradisional yaitu pasar panorama, pasar minggu, pasar barukoto dan pasar jangkar mas dengan . target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 3 miliar.--

Harianbengkuluekspress.bacakoran.co - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagrin) Kota Bengkulu akan mengelola empat pasar tradisional yaitu pasar panorama, pasar minggu, pasar barukoto dan pasar jangkar mas. Adapun target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 3 miliar. 

"Tahun ini kita ditargetkan 3 miliar dari pengelolaan pasar, pendapatan itu ditarik dari sewa kios, auning, plataran," ujar Kepala Disperdagrin Kota, Bujang Hr. 

Ia menjelaskan saat ini Pasar Jangkar mas yang berada di kawasan Pulau Baai, baru selesai dibangun. Dan saat ini sudah dilakukan pendataan pedagang untuk menempati kios barunya. Adapun kapasitas sebanyak 79 kios.

"Pasar Jangkar Mas itu diharapkan mampu mendongkrak pendapatan daerah," sampainya. 

BACA JUGA:Anggaran Pembebasan Pelabuhan di Kaur Segini

BACA JUGA:BRImo, 3 Besar Aplikasi Keuangan Paling Diminati, Ini Daftar Lengkap Aplikasi Lainnya

Diketahui, target tersebut sudah dinaikkan 2 kali lipat dari tahun 2023 lalu yang hanya Rp 1,5 miliar. Namun kenyataan dilapangan Disperindag tidak mampu mencapai target itu 100 persen.

Ia menyebutkan banyak faktor yang membuat PAD tersebut tercapai. Seperti banyaknya kios-kios pasar yang mengalami kerusakan sehingga tidak bisa ditempati pedagang.

"Kios banyak tidak layak lagi ditunggui, contoh di pasar barukoto hanya 30 persen kios yang ditempati pedagang. Pasar panorama pun juga begitu," jelasnya. 

Selain itu banyak pedagang yang berjualan di luar pasar seperti contoh pasar panorama dan pasar minggu. Hal ini juga dipengaruhi dengan kebiasaan para pedagang yang lebih memilih berjualan ditepi jalan dibanding tempat yang sudah disiapkan pemerintah. 

" Untuk pedagang yang diluar pasar itu tidak bisa kita tarik PAD, karena tidak ada kewenangannya," ungkap Bujang. 

BACA JUGA:Penyertaan Modal BPRS Belum Dianggarkan, Ini Penyebabnya

Terkait kios yang rusak hingga kini belum ada rencana rehabilitasi yang dilakukan Disperindag. Hal ini berkenaan dengan kebutuhan anggaran yang cukup besar. Sedangkan, usulan bantuan ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI hingga kini belum terealisasi. 

Namun untuk lapak pelataran di pasar panorama sudah dilakukan perebahan melalui Dinas PUPR kota.

Tag
Share