Proyek Fisik Belum Selesai Lelang, Ini Dia Sebabnya
Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu Ir Abdul Hafizh MSi. --
Harianbengkuluekspress.id- Sampai pertengahan Februari 2024 ini, belum ada satupun proyek pembangunan fisik selesai lelang. Dilihat dari website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Bengkulu, baru ada 11 proyek fisik dalam tahap tender.
Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu Ir Abdul Hafizh MSi mengatakan, Pemprov Bengkulu menargetkan dalam waktu dekat ini, proses lelang sudah mulai dilakukan. Sehingga proses pembangunan bisa segera dilakukan.
"Kita target, paket fisik ini segera lelang," ujar Hafizh, Minggu 18 Februari 2024.
Dijelaskannya, 11 paket pekerjaan fisik yang sudah masuk tender itu, seperti pembangunan jaringan distribusi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kota, Bengkulu Tengah dan Seluma (Kobema), saat ini masih dalam tahapan pembuktian kualifikasi pemenang tender dengan HPS barang dan jasa Rp 24,1 miliar.
BACA JUGA:Imbau Perpustakaan Dirikan Pojok Disabilitas
BACA JUGA:Data Terus Bergerak, Suryatati Masih Berpeluang ke Senayan
"Pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) SPAM Regional Kobema bersumber dari DAK. Tender sudah selesai namun Kelompok kerja (Pokja) masih membutuhkan waktu tambahan untuk evaluasi administrasi, teknis dan harga. Kalau untuk JDU ini, HPS barang dan jasa kegiatan Rp 48,4 miliar," terangnya.
Untuk pengawasan pembangunan JDU SPAM Regional Kobema bersumber dari DAK, saat ini dilakukan seleksi ulang karena jumlah peserta tender yang lulus prakualifikasi kurang dari tiga peserta. HPS barang dan jasa kegiatan Rp 1,4 miliar. Untuk pengawasan pembangunan JDU SPAM Regional Kobema bersumber dari DAK. Namun seleksi gagal karena tidak ada peserta yang memenuhi ambang batas kualifikasi yang telah ditetapkan.
Terakhir, pengawasan pembangunan Jaringan Distribusi SPAM Regional Kobema, saat ini tahapan tender sudah selesai namun masih menunggu hasil evaluasi file 1 administrasi dan teknis.
"Kalau untuk Pembangunan JDU itu, HPS barang dan jasa Rp1,4 miliar. Sementara untuk Jaringan distribusi, HPS barang dan jasa kegiatan Rp600 juta," ungkap Hafizh.
BACA JUGA:Tidak Ditemukan Politik Identitas di Mukomuko, Ini Penyebabnya
Disisi lain, ada juga yang telah masuk tender, seperti penyusunan provincial/kabupaten road management system (PKRMS). Pengerjaan tersebut, masih dalam tahapan masa sanggah prakualifikasi dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) barang dan jasa Rp 300 juta.
Kemudian, ada juga pengawasan rehabilitasi penataan kawasan Balai Buntar. Saat ini masih dalam tahapan masa sanggah prakualifikasi dengan HPS barang dan jasa Rp 200 juta.
Begitupun dengan pengawasan rehabilitasi dan penataan kawasan gedung Kantor Gubernur tahap IV. Saat ini masih dalam tahapan masa sanggah prakualifikasi dengan HPS barang dan jasa Rp 300 juta.