Waspada, DBD dan Malaria, Ini Pesan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Dr Herwan Antoni SKM MKes.--
Harianbengkuluekspress.id - Memasuki musim hujan, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, mengajak masyarakat di Bengkulu untuk mewaspadai berbagai serangan penyakit. Berbagai penyakit yang perlu diwaspadai seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Dr Herwan Antoni SKM MKes mengatakan, ada beberapa penyakit yang patut diwaspadai pada musim hujan ini salah satunya DBD dan Malaria. Sebab pada perubahan cuaca yang ekstrim seperti sekarang ini berbagai penyakit bisa lebih cepat menyerang manusia.
"Semua penyakit seperti diare, berbagai pada usus, flu dan demam cukup berbahaya, tapi ada dua penyakit berbahaya yang penting diwaspadai yakni DBD dan malaria," ujar Herwan, Minggu 18 Februari 2024, kepada BE.
Beberapa Minggu terkahir, Bengkulu sudah memasuki musim hujan dengan intensitas ringan sampai tinggi. Bahkan terkadang disertai angin badai yang cukup besar. Hal itu menyebabkan berbagai bakteri berkembang biak pada genangan air, begitu juga dengan kembang biak nyamuk penular malaria dan DBD.
BACA JUGA:Terima 10 Ribu Blanko e-KTP, Persiapan untuk Pesta Demokrasi Ini
BACA JUGA:Imbau Perpustakaan Dirikan Pojok Disabilitas
"Kondisi Bengkulu saat ini sedang musim hujan ekstrem. Berbagai bakteri dan bibit penyakit berkembang sangat cepat," terang Herwan.
Di kondisi seperti ini, sangat penting untuk menjaga kondisi lingkungan untuk tetap bersih dengan terus meningkatkan kepedulian kita terhadap kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.
"Jika ingin tetap fit maka kita harus menjaga lingkungan kita tetap bersih dan bebas dari berbagai bibit penyakit," sambung herwan.
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu juga mengajak seluruh elemen masyarakat ikut dalam program gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) untuk menghadapi berbagai tantangan kesehatan akibat pancaroba ini.
BACA JUGA:Senam Massal HUT Mukomuko Sukses, Ini Tujuannya
"Yang paling penting adalah tindakan promotif preventif yakni mencegah sebelum sakit. Hal itu hanya bisa terjadi jika masyarakat mengubah pola hidup dengan gaya hidup sehat," lanjut Herwan.
Masyarakat dinilai juga harus meningkatkan kebugaran fisik, caranya dengan olahraga teratur setiap hari, setidaknya selama 30 menit. Sebab menurutnya, pemutakhiran sarana dan prasarana infrastruktur kesehatan, bukanlah menjadi jaminan bagi masyarakat guna mendapatkan kehidupan yang sehat.
"Kuncinya mengatur pola hidup sehat dan rajin berolahraga serta tetap menjaga kebersihan," tutur Herwan.