384.627 Warga Bengkulu Berisiko Gangguan Jiwa, Berikut Rinciannya

IST/BE - Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri foto bersama peserta Rapat Koordinasi dan Pembentukan Tim Pengarah Kesehatan Jiwa Masyarakat Provinsi Bengkulu di Lavenrice Resto Bengkulu, Selasa (31/10).--

BENGKULU, BE - Risiko kesehatan jiwa (kaswa) di Provinsi Bengkulu cukup memperhatinkan. 

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, ada sebanyak 384.627 masyarakat usia lebih dari 15 tahun dengan risiko kesehatan jiwa. 

Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H Herwan Antoni SKM MKes MSi mengatakan, kasus gangguan kejiwaan ini masih menjadi masalah serius untuk diatasi.

"Usia produktif dengan berbagai faktor mendominasi risiko gangguan jiwa," kata Herwan usai Rapat Koordinasi dan Pembentukan Tim Pengarah Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) Provinsi Bengkulu di Lavenrice Resto Bengkulu, Selasa (31/10).

Dijelaskannya, banyak faktor penyebab kasus risiko kesehatan jiwa. Seperti faktor keluarga, genetik, hingga adanya persoalan atau masalah yang dihadapi, hingga penyebab lainnya.

"Harus kita cegah agar gangguan mental jangan sampai semakin meningkat," tambahnya.

Herwan mengatakan, persoalan gangguan jiwa memang membutuhkan peran serta dari seluruh stakeholder. Apalagi persoalan gangguan jiwa yang sudah berat.

"Dinas kesehatan ini lebih ke pencegahan, sosialisasi, pengobatan hingga rujukan," tutur Herwan.

Saat ini, lanjut Herwan, Dinkes Provinsi Bengkulu telah membentuk TPKJM. Tujuannya untuk mengatasi persoalan kesehatan khususnya kejiwaan atau gangguan mental. 

Namun, OPD lain juga penting untuk melakukan pencegahan.

"Seperti Dinas Sosial hingga pemerintah daerah yang memiliki perannya. Oleh karena itu, perlu adanya tim terpadu yang harus kita bentuk," ujarnya.

TPKJM merupakan tindak lanjut tim pembina dari pusat. Memiliki program untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk selalu sehat baik fisik, mental, spiritual dan sosial. Khusus kesehatan mental, hal tersebut perlu dilakukan edukasi.  

TPKJM juga, sebagai salah satu upaya untuk memastikan pelayanan kesehatan  masyarakat dapat terlayani dengan baik. Melakukan pencegahan dari gangguan jiwa sedang hingga berat.  

"Kita setiap puskesmas sudah ada pelayanan kesehatan jiwa, silahkan yang dari puskesmas melakukan kegiatannya di luar ruangan bisa melakukan berbagai upaya seperti screening atau pemeriksaan jiwa. Baik di sekolah hingga rumah warga," ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan