Sekolah di Rejang Lebong Diminta Tekankan Pendidikan Ini
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Hanapi SPd MM.--
harianbengkuluekspress.id - Selam bulan Ramadan 2024 ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong mengingatkan seluruh sekolah baik SD maupun SMP di Kabupaten Rejang Lebong untuk melaksanakan pendidikan karakter di sekolah masing-masing.
"Selama ramadan, sekolah-sekolah kita tekankan untuk melaksanakan pendidikan karakter," terang Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Hanapi SPd MM.
Dijelaskan Hanapi, imbauan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan karakter tersebut telah dilakukan Dinas Pendidian dan Kebudayaan dengan menerbitkan surat edaran nomor 800/651/Set.I.Dikbud/2024 tentang libur awal Ramadhan dan kegiatan belajar mengajar (KBM) selam bulan Ramadan.
"salah satu kegiatan pendidikan karakter tersebut yaitu dengan melaksanakan kegiatan pesantren kilat setiap hari jumat dan tidak melaksanakan kegiatan fisik," tambah Hanapi.
Lebih lanjut Hanapi menjelaskan, pendidikan karakter selama bulan ramadan tersebut bisa dilaksanakan dengan melaksanakan kegiatan pengajian. Kemudian juga program hafalan ayat-ayat suci Al Qur'an hingga kegiatan tadarus bersama serta shalat dhuha.
"Dengan kegiatan-kegiatan tersebut, kita harapkan siswa-siswa kita bisa dengan mudah menghapal Al Qur'an," harap Hanapi.
BACA JUGA:Kopli: Puasa Jangan Jadikan Alasan, Begini Caranya
Sementara itu, untuk kegiatan belajar mengajar sendiri, menurut Hanapi masih sama dengan sebelum ramadan, hanya waktunya ssaja yang dikurangi yaitu 10 menit setiap mata pelajarannya.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah yang ada di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rejang Lebong pada bulan ramadan mulai aktif sejak tanggal 14 Mare lalu setelah sebelumnya diliburkan dalam menyambut datangnya bulan puasa ramadan.
Disisi lain, Hanapi juga mengimbau kepada guru maupun siswa non muslim yang tidak puasa agar dapat saling menghormati dengan siswa maupun guru muslim lainnya yaitu dengan tidak makan dan minum di tempat umum.
"Kepada siswa atau guru yang non muslim yang tidak puasa untuk bisa menjaga toleransi salah satunya dengan tidak makan dan minum di tempat umum," demikian Hanapi.(ari)