Cegah PMK, Ribuan Ternak di Daerah Ini Divaksin

RENALD/BE Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan BS melakukan penyuntikan vaksin terhadap hewan ternak, Senin 25 Maret 2024 pagi. --

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Pertanian Bengkulu Selatan (BS) melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melakukan vaksin kepada lebih dari 1000 hewan ternak.

Adapun hewan ternak yang mendapat vaksin terdiri dari sapi, kerbau dan domba sejak awal Februari 2024 lalu.

Vaksin yang dilakukan dengan cara mendatangi para peternak tersebur bertujuan untuk mencega potensi sebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang dikhawatirkan kembali meledak dan menurunkan jumlah populasi ternak secara cepat.

Kepala Distan BS, Sakimin SPt mengatakan, kegiatan vaksin serentak merupakan cara paling penting untuk mencegah penularan PMK yang masih menghantui para peternak.

BACA JUGA:2 Korban Hanyut Masih Misteri, Diperkirakan di Perairan Ini

BACA JUGA:Korban Gempa Terima Bantuan Masa Panik dari Sini

"Dengan divaksin, setidaknya imunitas hewan ternak akan berkembang dan tidak drop ketika ada serangan virus PMK," ujar Sakimin kepada BE, Senin 25 Maret 2024.

Lebih lanjut, Sakimin mengatakan vaksinasi hewan ternak telah dilakukan hampir di seluruh wilayah BS. Sedangkan beberapa hewan ternak yang belum dilakukan vaksin disebabkan beberapa kendala, diantaranya hewan ternak yang masih dibebas liarkan.

"Kami menargetkan, sebelum pertengahan tahun ini, ternak aktif dikandang ataupun yang masih semi kandang sudah divaksin semuanya," katanya.

Sakimin mengungkapkan PMK yang sempat menyerang para peternak pada tahun 2022 lalu telah menjadi pelajaran berarti bagi seluruh peternak dan petugas kesehatan hewan.

BACA JUGA:6 Tips Kelola Dana THR Agar Keuangan Tetap Stabil dan Tidak Boros

Sebab, ternak yang berhasil divaksinasi punya harapan hidup lebih besar dibandingkan ternak yang hanya dibiarkan bertahan secara alami

"Kita masih ingat kejadian PMK 2022 yang meledak secara tiba-tiba juga membuat sektor peternakan Bengkulu Selatan terdampak menurun secara drastis. Sebab, penyebaran PMK memang sangat cepat, selain karena adanya kontak fisik. Virus ini bisa menular secara aerosol atau via udara," ungkapnya.

Pada kesempatan itu juga Sakimin mengatakan hewan ternak yang ada di BS belum terdeteksi adanya virus PMK. Data tersebut didapatkan dari hasil pengecekan sampel dan survei tim di lapangan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan