Bupati Ditantang Atasi Kelangkaan BBM, DPRD Minta Langkah Konkret Jelang Libur Panjang
Anggota Komisi III DPRD Bengkulu Selatan, Iin Setiawan-Renald/Bengkuluekspress-
Jika langkah awal yang dilakukan tidak mampu mengurai persoalan, Rifa’i memastikan pemerintah daerah tidak akan ragu menggandeng aparat penegak hukum untuk menindak pihak-pihak yang memperparah kelangkaan.
“Kalaupun obat ini juga tidak mengurai dan mengurangi, maka tindak-tindakan hukum bersama aparat. Ini sebenarnya sudah sangat meresahkan. Boleh tanya juga, bukan hanya masyarakat, saya juga antre minyak,” tegasnya.
Bupati juga mengungkapkan bahwa dirinya kerap dipersilakan mengantre lebih dulu, namun ia menolak karena memahami betul betapa krusial BBM bagi warga.
Ia bahkan menyinggung dampak ekonomi yang dirasakan para sopir akibat kelangkaan ini.
BACA JUGA:Program Digitalisasi Pembelajaran, 230 Sekolah di Seluma Terima IFP
BACA JUGA:Mega Mall–PTM Zona Gratis Parkir
“Saya sangat memakluminya sekali. Saya sudah kaji secara ekonomi, ketika truk ngantre malam dan jam 12 siang baru dapat BBM, kapan lagi supir bekerja? Yang seharusnya bisa dua kali narik dalam sehari, cuma dapat narik sekali. Sedangkan angsuran mobil tetap nagih meski tidak mau tahu masalah tidak ada minyak,” sampainya.
Lebih jauh, Rifa’i menilai Bengkulu Selatan memang sudah perlu penambahan SPBU baru untuk memperkuat distribusi BBM.
Ia juga menekankan perlunya penertiban terhadap para pengunjal yang mengatasnamakan kebutuhan hidup namun justru memperparah kelangkaan. (Renald))