Harga Cabai Kembali Meroket, Beras Turun, Jadi Segini Sekarang
Salah seorang pedagang cabai yang ada di Kota Manna saat sedang berjualan-Renald/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id – Harga cabai merah di Bengkulu Selatan (BS) akan kembali pedas seperti rasanya. Pasalnya, harga dipasaran kembali meroket tajam sejak seminggu terakhir.
Dari hasil pantauan, per kilogram cabai merah di pasaran dihargai Rp 60 ribu - 80 per kilogram. Bahkan diprediksi bisa tembus menyentuh harga Rp 100 ribu per kilogram.
"Harga cabai kembali naik lagi sejak seminggu terakhir. Bahkan kembali tinggi saat menjelang Idul Adha nanti," ujar salah seorang petani cabai di Kecamatan Kedurang, Fujianto kepada BE, Senin 20 Mei 2024.
Lebih lanjut, Fujianto mengatakan lonjakan harga cabai merah juga dipengaruhi oleh cuaca ekstrem yang telah terjadi sejak awal Mei lalu.
BACA JUGA:1.022 Calon PPS Masuk Tahapan Wawancara
BACA JUGA:Ulu Talo Segera Merdeka Sinyal
Bahkan hujan lebat yang mengguyur lahan cabai dapat menyebabkan cabai gagal panen.
"Kalau musim hujan saat ini cabai dan bunga cabai kerap rontok dari batangnya. Bahkan batang cabai lebih rentan diserang hama kutu dan buah cabai menjadi keriting dan rusak," katanya.
Meskipun harga cabai kembali meroket, dari hasil pantauan di lapangan harga beras kembali mulai normal.
Bahkan, per liter beras premium seharga Rp 17,5 ribu atau turun sekitar Rp 3 ribu - Rp 4,5 ribu per liternya dan
Bberas medium diharga Rp 16 ribu per liternya yang sebelumnya harga beras nyaris menyentuh harga Rp 50 ribu per kulak atau dua liter.
"Secara umum harga beras memang berangsur turun, sehingga para pedagang kompak untuk menyamakan harga di pasaran," ujar salah seorang pedagang beras di Pasar Tradisional Modern (PTM) Arlita (51).
Lebih lanjut, Arlita mengatakan turunnya harga beras karena beberapa wilayah tanaman padi di BS telah melakukan panen. Adapun, wilayah yang telah melakukan panen padi, yaitu Kecamatan Seginim dan Kedurang.
BACA JUGA:Belasan Pengendara Terjaring Razia