Harga Cabai Kembali Meroket, Beras Turun, Jadi Segini Sekarang
Salah seorang pedagang cabai yang ada di Kota Manna saat sedang berjualan-Renald/Bengkulu Ekspress-
BACA JUGA:Bupati Kaur Tunjuk 9 Pjs Kades Persiapan
“kalau beras seginim kategorinya memang premium karena beras baru digiling dan gabahnya juga baru dipanen, jadi harganya tinggi," katanya.
Menyikapi naiknya harga cabai merah dan turunnya harga beras, Akmah salah seorang masyarakat BS yang sedang berbelanja di PTM Kutau mengaku hal tersebut berdampak pada daya beli masyarakat.
Khusus harga cabai ia mengkhawatirkan kenaikan harga terus terjadi hingga pasca lebaran Idul Adha.
"Kalau saat momen mau lebaran seperti ini masyarakat seperti kami memang mengkhawatirkan adanya lonjakan harga bahan pokok, contoh cabai dan beras," ungkapnya.
Meskipun begitu, Akmah juga menyambut baik dengan adanya penurunan harga pada beras lokal.
Sebab, beras menjadi kebutuhan pokok yang wajib dibeli dan dengan adanya kenaikan harga memiliki dampak yang terasa pada daya beli masyarakat.
BACA JUGA:BEM Unib Gelar Aksi Tolak Kenaikan UKT
"Kalau harga beras mengalami kenaikan kami harus pitr otak belanjaan mana yang harus dikurangi. Sebab, dalam membeli beras porsinya tidak bisa dikurangi. Sehingga merasa bersyukur kalau harga beras mulai kembali normal," pungkasnya. (Renald)