Sejarah, Makna Air dan Api Dharma di Hari Raya TriSuci Waisak

Ritual pengambilan Air air berkah alam Umbul Jumprit-istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Hari ini, umat Budha merayakan hari raya Tri Suci Waisak 2568 BE. 

Perayaan ini untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan sang Budhha, yakni dari kelahiran pangera Siddharta,pertapa Siddharta menjadi Budha dan wafatnya Budha Gautama Parinibbana. 

Kata Waisak  berasal dari dua bahasa yaitu Vesakha  (Pali) dan Vaisakha (Sansekerta), dari  kalender India kuno, yang berarti nama bulan kelahiran Buddha. 

Peristiwa penting pertama adalah lahirnya Pangeran Siddhartha Gautama pada tahun 623 SM di Taman Lumbini. Siddharta Gautama kini lebih dikenal sebagai Buddha Gautama, pendiri ajaran Buddha.

Berdasarkan catatan sejarah umat Buddha, Taman Lumbini yang terletak di Kapilavastu, tepatnya di perbatasan Nepal dan India, adalah tempat Ratu Mayadevi melahirkan Siddhartha Gautama.

Tempat ini diresmikan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia Unesco pada 1997, dan termasuk dalam empat tempat suci bagi umat Buddha selain Kushinagar, Bodh Gaya, dan Sarnath.

BACA JUGA:Besok Waisak, Bhikkhu dan Umat Budha Lakukan Pengambilan Api Dharma, Disini Lokasinya

BACA JUGA:Mendagri Tetapkan Pakaian Dinas PNS, Berikut Daftarnya

Peristiwa penting kedua yang disebutkan dalam Trisuci Waisak adalah diangkatnya Pangeran Siddhartha menjadi Buddha Gautama. Hal ini dilakukan setelah Ia mencapai penerangan agung pada usia 35 tahun.

Peristiwa ini terjadi saat Buddha Gautama melakukan pertapaan di Bodh Gaya pada 588 SM. Bodh Gaya merupakan nama sebuah kota di negara bagian Bihar, India.

Peristiwa penting ketiga adalah kematian Buddha Gautama pada usia 80 tahun, tepatnya pada 543 SM. Buddha Gautama wafat di Kusinara, yang kini disebut sebagai Kushinagar, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh, India.

Di kota Kushinagar ini terdapat pusat ziarah Buddhis internasional yang selalu ramai dikunjungi.

Perayaan Waisak 2568 BE tahun 2024 di Indonesia dipusarkan di Candi Borobudir, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pada pukul 20.54.42 WIB. 

Pada waisak kali ini  memiliki pesan khusus kepada umat Budhha  bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan dan dipertentangkan. 

Tag
Share