Jelang Idul Adha, LPG 3 Kg Aman di Mukomuko, Segini Stoknya
Kepala DisperindagkopUKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana SE MAP-Endi/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id–Menjelang perayaan Idul Adha, warga Mukomuko bisa bernafas lega. Stok gas LPG subsidi di Kabupaten Mukomuko dipastikan aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DisperindagkopUKM) Kabupaten Mukomuko memastikan tidak ada lonjakan penggunaan atau kelangkaan gas LPG pada tahun ini.
"Kami pastikan pasokan gas LPG subsidi aman hingga menjelang Idul Adha. Hingga 10 Juni 2024, distribusi gas LPG berjalan lancar tanpa kendala," ungkap Kepala DisperindagkopUKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana SE MAP.
Dalam keterangannya, Nurdiana menjelaskan bahwa kuota gas LPG subsidi pemerintah untuk Kabupaten Mukomuko tahun 2024 adalah sebanyak 5 ribu metrik ton.
BACA JUGA:2 Tsk Dugaan Korupsi MAN 2 Kepahiang Kembalikan KN,1 Lagi Belum, Ini Sosoknya
BACA JUGA:Warasman, Anggota DPRD BS yang Baru Dilantik, Jabatan Kurang 2 Bulan, Siap Bantu Majukan BS
Distribusi gas ini diatur melalui dua agen resmi mitra PT. Pertamina, yaitu PT Gresik Putra Abadi (GPA) dan PT Citra Bintang Lestari (CBL).
PT GPA mendistribusikan gas LPG 3 kg ke 124 pangkalan, sementara PT CBL mengirimkan gas ke 132 pangkalan di 15 kecamatan di Mukomuko.
“Jatah gas LPG subsidi pemerintah untuk satu tahun adalah 5 ribu metrik ton. Proses pengiriman dilakukan langsung ke pangkalan oleh agen mitra Pertamina. Berdasarkan data kami, ada 256 pangkalan gas LPG yang masih aktif,” jelasnya. Dengan kuota ini, jumlah gas LPG 3 kg yang didistribusikan ke Kabupaten Mukomuko mencapai 1.000.700 tabung per tahun.
Nurdiana juga menegaskan pentingnya pengawasan distribusi gas LPG subsidi, agar tepat sasaran dan sesuai peruntukannya.
BACA JUGA:Nonton Bareng ARRC Round 3, Mobility Resort Motegi Circuit 2024, Ini Jadwalnya
BACA JUGA: Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Inkubasi Wakaf Produktif, Ini Syarat Dan Ketentuannya
“Gas LPG ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, bukan untuk masyarakat mampu, industri, atau restoran besar,” tambahnya.
"Jika pengiriman berjalan lancar, tidak akan terjadi kelangkaan gas di Mukomuko. Kami yakin kuota yang ada cukup untuk kebutuhan masyarakat miskin dan pelaku UMKM," ujarnya.