Sudah 1.301 Jemaah Haji Meninggal, Ini Upaya Pemerintah Arab Saudi Hadapi Cuaca Ekstrem
Sudah ribuan jemaah haji meninggal akibat cuaca ekstrem di Arab Saudi -istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Perjalanan ibadah haji di Tanah Suci, Makkah sedang dilanda cuaca panas yang sangat ekstrem. Tingginya suhu panas di wilayah itu, menelan korban jiwa.
Saat ini sudah tercatat 1.301 jemaah haji meninggal, diperkirakan jumlah jemaah meninggal akan terus bertambah seiring banyaknya jemaah yang jatuh sakit.
Dari ribuan jemaah haji yang meninggal, didominasi dari jemaah haji ilegal, 83 persen merupakan jemaah yang tidak terdaftar.
Banyaknya kematian itu, mereka berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung, tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai.
Jemaah haji yang meninggal para jemaah haji lanjut usia dan orang yang sakit kronis.
Disebutkan, peningkatan jumlah kematian jemaah haji tidak terdaftar berasal dari beberapa perusahaan yang mengatur program haji menggunakan visa kunjungan pribadi yang mencegah pemegang masuk Makkah.
BACA JUGA:Suhu Panas Arab Saudi Capai 51,8 derajat Celcius Tewaskan Ribuan Jiwa Jemaah Haji,
BACA JUGA: 26 Juni, Jemaah Haji Tiba, Ini Keterangan dari Asisten I Setda Provinsi Bengkulu
Buntut persoaan dugaan dari pelaksanaan ibadah haji ilegal di Makkah itu, Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly meminta pencabutan izin 16 perusahaan pariwisata.
Perusahaan perjalanan wisata yang diduga mengatur kunjungan haji yang tidak sah tidak memberikan layanan yang memadai. Sehingga hal ini menyebabkan jemaah yang tidak terdaftar kelelahan akibat suhu tinggi
Disisi lain, Menteri Kesehatan Arab Saudi, Fahd bin Abdul Rahman Al-Jalajel menuturkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kesadaran akan bahaya cuaca ekstrem tersebut dengan melakukan pencegahan.
Pihaknya menyediakan 465.000 layanan perawatan khusus, termasuk 141.000 layanan bagi mereka yang tidak mendapatkan izin resmi untuk menunaikan ibadah haji.
Tidak hanya itu, otoritas Arab Saudi juga telah melaporkan dan melakukan dokumen identifikasi.
"Proses yang tepat diikuti untuk identifikasi, penguburan, dan penghormatan terhadap almarhum, dengan sertifikat kematian diberikan," ungkapnya.