Permadani Bengkulu Gelar Wisuda Angkatan ke-2, Begini Pesan Ketua DPW Sukatno

Ketua DPW Permadani Provinsi Bengkulu, Sukatno MSi mewisuda 30 Purnawiyata Pawiyatan Panatacara dan Pemedhar Sabda Bregada II DPW Bengkulu pengurus DPD Permadani Kota Bengkulu di Aula Hasan Din Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Selasa, 23 Juli 2024.-RIO/BE -

Harianbengkuluekspress.id – Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Bengkulu kembali menyelenggarakan acara wisuda Purnawiyata Pawiyatan Panatacara dan Pamedhar Sabda angkatan ke-2. 

Acara yang diikuti oleh 30 wisudawan berlangsung khidmat tersebut diadakan di Aula Hasan Dien, Kampus 4 Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) pada Selasa, 23 Juli 2024.

Wisuda angkatan ke-2 ini ditandai dengan prosesi pengalungan samir dan pemberian sertifikat kepada wisudawan yang menandai selesainya pendidikan dan pelatihan serta keberhasilan peserta dalam menguasai teknik dan keahlian yang diperlukan untuk menjadi Panatacara dan Pamedhar Sabda yang profesional.

Panatacara adalah seni memandu acara tradisional Jawa, sedangkan Pamedhar Sabda adalah seni berbicara dan berpidato dalam bahasa Jawa. Kedua seni ini merupakan warisan budaya yang penting untuk dilestarikan.

BACA JUGA:Besok, DPW PERMADANI Bengkulu Wisuda 30 Purnawiyatan (Pelatihan) Panatacara dan Pemedhar Sabda

BACA JUGA:Mantan Ketua Baznas BS Ditetapkan Tersangka dan Langsung Ditahan

Ketua DPW Permadani Provinsi Bengkulu, Sukatno, S.Pd, M.Si mengatakan bahwa para wisudawan ini sebelumnya sudah mengikuti pawiyatan atau pendidikan selama kurang lebih 6 bulan.

"Oleh karena itu, hari ini mereka bisa untuk melakukan wisuda yang gelombang kedua, mudah-mudahan ke depan bisa dilaksanakan wisuda selanjutnya, dan saat ini kelas kabupaten kita buka bahkan sampai kecamatan nantinkita buka kelasnya," ujarnya.

Lebih lanjut Sukatno mengatakan bahwa  Permadani tidak hanya membuka kelas budaya adat Jawa saja, tetapi kelas budaya adat Bengkulu juga dibuka. Untuk pelatihannya pun sama yaitu selama 6 bulan dan dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu.

Untuk kelas Bengkulu nanti akan ada guru khusus dari adat Bengkulu dan dari bahasa Bengkulu.

"Kita ketahui saat ini bahasa dan adat Bengkulu sudah mulai ditinggalkan anak-anak muda ini, khawatirnya nanti tergerus oleh budaya-budaya asing budaya mancanegara. Oleh karena itu perlu kita lestarikan, dan untuk berikutnya nanti bukan tidak mungkin nanti yang kelas-kelas seperti Bengkulu Selatan, Lembak, Padang yang ada di sini nanti akan kita buka seluas-luas," paparnya 

Dengan adanya wisuda angkatan ke 2 ini, Sukatno berharap agar para wisudawan dapat menjalankan Trinity Yogya sikap karena sudah mendapatkan ilmu selama pendidikan. 

Para wisudawan harus bersikap, harus berbuat baik, harus berkata kepada orang tua harus baik .

"Adab-adab Inilah yang harus kita pelajari yang mana anak-anak muda sekarang mungkin sudah jarang sekali, karena ini lah yang namanya tegerus oleh budaya, mudahan-mudahan ini bisa dijalankan oleh para wisudawan," harapnya.

Tag
Share