DPRD segera Panggil Kepsek SMKS Aisyiyah
RENALD/BE Ketua DPRD BS, Barli Halim SE --
Harianbengkuluekspress.id - Ketua DPRD Bengkulu Selatan (BS), Barli Halim menyoroti permasalahan 1 dari 3 Siswa SMKS Aisyiyah Manna yang harus putus sekolah. Pasalnya hal tersebut tidak seharusnya terjadi bagi pelajar yang ada di BS.
Ditambah lagi alasan putus sekolahnya siswi bernama Nezza Dergahayu karena pihak sekolah tidak mengakuinya naik kelas saat akan mendaftar ulang.
Meskipun di dalam rapot yang ditanda tangani pihak sekolah Nezza adalah naik kelas, dari kelas 11 ke kelas 12.
"Itu tidak bisa main-main, karena berhubungan dengan fisikis anak," tegas Barli kepada BE, Senin 5 Agustus 2024.
BACA JUGA:Satuan Pendidikan Harus Manfaatkan SIBI, Ini Manfaatnya
BACA JUGA:5 Sasaran Non Fisik TMMD Tuntas, Ini Lokasinya
Barli juga mengatakan DPRD BS akan memangil pihak Sekolah SMKS Aisyiyah. Sebab hal tersebut harus mendapatkan tanggapan serius karena berhubungan dengan masa depan anak.
"Dengan begitu saya pastikan akan memanggil pihak sekolah (SMKS Aisyiyah, red) dan pihak Dinas yang terkait," katanya.
Lebih lanjut, Barli sangat menyayangkan dengan tindakan sekolah yang mengeluarkan rapot siswi naik kelas, tetapi kenyataannya tidak naik kelas. Sebab hal tersebut seharusnya tidak dilakukan, karena akan mempengaruhi mental anak dan semangat belajarnya.
"Kita harus memperhatikan mental anak. Jangan sampai terganggu, apa lagi anak-anak yang masih polos dan masih semangat belajar, lalu mentalnya terganggu karena hal tersebut," ungkapnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Penetrasi Digital dan Layanan Keuangan Terintegrasi, Perkuat BSI Mobile
Namun, Barli memastikan permasalahan ini jangan sampai berlarut-larut, karena berhubungan dengan masa depan anak. Sehingga tindakan cepat dalam menyelamatkan masa depan dunia pendidikan harus segera dilakukan.
"Kita akan panggil pihak sekolah dan kita akan cari tahu dimana letak permasalahannya, karena ini berhubungan dengan masa depan anak," pungkasnya.
Untuk diketahui 3 orang siswi yang mendapat keputusan kontroversi tersebut yaitu, Lisi Puspitasari dan Sania Putri Ayu, serta Nezza Dergahayu yang akhirnya memilih putus sekolah karena merasa kecewa berat dan trauma oleh kejadian tersebut. Sedangkan, 2 orang siswi lainnya memilih untuk pindah sekolah dan tidak mau lagi bersekolah di SMKS Aisyiyah Manna, yaitu Lisi Puspitasari dan Sania Putri Ayu. (Renald)