Literasi Kunci Revolusi Mental, Begini Penjelasan Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental PMK

RIO/BE Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah bersama Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Prof. Warsito membuka rapat kordinasi literasi inovasi dan kreatifitas dalam mendukung aksi nyata GNRM di B--

Harianbengkuluekspress.id - Dalam upaya mewujudkan revolusi mental, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) berupaya meningkatkan literasi masyarakat, khususnya generasi muda. Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Warsito SSi DEA PhD mengatakan, dalam Gelar Karya Revolusi Mental di Balai Raya Semarak Bengkulu, Senin 23 September 2024, literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis, namun juga mencakup kemampuan memahami informasi, menganalisis, dan mengambil keputusan.

"Penguatan literasi itu dengan menumbuhkan semangat atau jiwa budaya membaca di generasi muda kita. Jadi ketika bicara membaca, bukan dalam konteks membaca saja, tapi memahami," terang Warsito, dalam  Gelar Karya Revolusi Mental di Balai Raya Semarak Bengkulu, Senin 23 September 2024.

Dijelaskannya, salah satu upaya penguatan literasi itu dengan melakukan pelatihan maupun seminar bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Dalam pelatihan itu, akan memantapkan strategi untuk menumbuhkan semangat atau jiwa budaya membaca digenerasi muda.

"Budaya membaca dan memahami itu mengubah cara pikir dan perilaku. Sehingga benar-benar menjadi titik tolak untuk berubah dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.

BACA JUGA:Harga Sawit Tertinggi Segini

BACA JUGA:Kampanye Paslon Dimulai Tanggal Ini

Revolusi mental melalui penguatan literasi itu, menurut Warsito bisa menjadi pembudayaan. Sehingga nanti di kurikulum bisa didukung di sekolah, melalui kurikulum merdeka belajar.

"Kedepan, bisa membudayakan masyarakat untuk belajar membaca dan seterusnya itulah yang kita lakukan," tegas Warsito.

Tidak hanya itu, Warsito menegaskan pembudayaan literasi menjadi elemen utama yang memicu kesadaran akan pentingnya pengetahuan. Termasuk keterampilan yang dapat meningkatkan harkat dan martabat masyarakat.

"Oleh karena itu, saat ini kami dari Kemenko PMK, bersama perwakilan-perwakilan dari kementerian/lembaga, hadir di sini untuk berdiskusi guna mencapai hasil yang diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Bengkulu," ujarnya.

BACA JUGA:Tersangkut Jaring, Warga Tangkap Buaya, Ini Lokasinya

Untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing, pembangunan manusia dilaksanakan melalui tiga pilar pembangunan sumber daya manusia (SDM). Yaitu penguatan layanan dasar dan perlindungan sosial, peningkatan produktivitas, serta pembangunan karakter.

"Bersama 14 kementerian/lembaga yang terlibat dalam pembudayaan literasi, inovasi, dan kreativitas, mari kita bangun Provinsi Bengkulu menjadi lebih baik dan energik," tambahnya.

Pembangunan karakter dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dilakukan melalui Prioritas Nasional Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan yang terdiri dari empat program prioritas.

Tag
Share