Arus Mudik Nataru Diprediksi Meningkat, BMKG Siagakan Ribuan Alat Ini di 38 Provinsi
ilustrasi monitoring cuaca oleh BMKG-istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan kemungkinan terjadinya peningkatan curah hujan ekstrem selama periode mudik Natal dan tahun baru (Nataru) tahun 2024-2025.
Untuk membantu kelancaran arus mudik nataru, BMKG mendirikan posko gabungan di bandara dan pelabuhan di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada Rapat Kerja Komisi V DPR RI tentang Persiapan Infrastruktur dan Transportasi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Senayan, Gedung DPR RI, Jakarta, mengatakan, “Kami memiliki posko BMKG di 38 provinsi, dan 13 posko gabungan di pelabuhan serta 96 posko gabungan di bandara" ujarnya.
Dwikolita mengatakan pihaknya juga menyediakan posko di tingkat nasional, yaitu di kantor pusat BMKG, posko bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di lantai tujuh gedung Cipta dan kantor ASDP di Dermaga 2 Pelabuhan Merak.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Pemkot Bengkulu Gelar Pasar Murah di Setiap Kecamatan, Berikut Jadwalnya
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Diprediksi Hingga April 2025, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Posko-posko tersebut juga akan dilengkapi dengan lebih dari 1.200 alat pemantau atau monitoring cuaca.
"Kami mempersiapkan dengan menyiagakan ribuan alat monitoring baik untuk cuaca , ribuan alat pemantau baik untuk cuaca”.
BMKG juga menyiapkan radar cuaca, 1.200 peralatan Automatic Weather Station (AWS) untuk mengukur dan mencatat parameter-parameter meteorologi cuaca secara otomatis, dan ratusan alat pendeteksi gempa.
Pihaknya juga memperingatkan kemungkinan peningkatan curah hujan yang ekstrem selama periode mudik Natal, efek terburuk dari masukknya seruak dingin dari dataran tinggi Siberia.
" saat (seruak dingin) landing ke Indonesia bagian barat, yaitu Jawa Barat, Lampung, Banten, dan DKI, ini peristiwanya mirip kalau skenario terburuk, tetapi doa kami semoga tidak buruk, meningkatkan curah hujan dengan intensitas ekstrem,” kata Dwikorita.
Menurut Dwikorita, potensi masuknya seruak dingin ke Indonesia telah diketahui oleh BMKG pada minggu lalu dan dapat menyebabkan banjir di beberapa daerah, termasuk Jawa Barat, Lampung, Banten dan DKI Jakarta.
BACA JUGA:Cuaca Buruk, Hasil Pertanian di Enggano Tidak Keluar, Kebutuhan Bapok Sulit didapatkan