Diduga Diserang DBD, 1 Pejabat Mukomuko Meninggal Dunia

Suasana rumah duka salah seorang pejabat Pemkab Mukomuko, almarhum Hery ketika akan dibawa ke masjid untuk disalatkan sebelum dimakamkan di tempat pemakaman umum, Minggu, 21 April 2024. -Istimewa/Bengkulu Ekspress-

Harianbengkuluekspress.id - Warga di Kabupaten Mukomuko meninggal dunia yang disebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali bertambah. 

Terbaru pasien atas nama Hery Afian Efendi (48), Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Pemerintah Kabupaten Mukomuko, warga RT 08 Danau Nibung Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko. 

Hery Afian Efendi  meninggal dunia di Rumah Sakit Umum M.

Jamil Padang pada Sabtu, 20 April 2024 malam. Dan dikebumikan pada Minggu, 21 April 2024 di pemakaman Talang Marando, Kecamatan Kota Mukomuko. 

Jenazah dilepas dari kediamannya dipimpin Bupati Mukomuko, H Sapuan dan Wabup, Wasri.  

“Informasi yang kami peroleh dari pihak RSUD Mukomuko, untuk diagnosa awal almarhum sakit DBD. Sedangkan untuk diagnosa lain, termasuk diagnosa dari Rumah Sakit M. Jamil Padang  kami belum mendapatakn informasi lebih jauh. Yang pastinya ketika pasien itu dirawat di RSUD Mukomuko ada hasil diagnosa awalnya DBD,” ujar Sekretaris

Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Jajad Sudarajat SKM, Minggu 21 April 2024 sore. 

BACA JUGA:Diancam dan Dilecehkan Teman Pria, Korban Buat Pengaduan ke Lembaga Ini

BACA JUGA:Pilkada Rejang Lebong: Hanya 5 Balonkada Kembalikan Formulir ke PAN, Berikut Daftarnya

Ia juga menyebutkan, hingga Minggu, 21 April 2024 ada tiga penderita DBD yang meninggal dunia. Dua penderita DBD yang meninggal dunia sebelumnya atas nama Karmilah (51) warga Kecamatan Selagan Raya dan bayi berusia 11 bulan bernama Kaisan Gilbi Giffani, warga Wonosobo. Terkait dengan penambahan penderita DBD yang meninggal

dunia, ia mengatakan, karena memang secara global di Indonesia terjadi peningkatan kasus DBD hampir tiga kali lipat, termasuk di Bengkulu khususnya Kabupaten Mukomuko peningkatan kasus.

“Sebenarnya itu penomena alam yang terjadi siklus kejadian DBD. Upaya

kami tetap fokus ke pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” katanya. Kemudian penanganan DBD yang paling utama selain PSN, kebersihan lingkungan, dan masyarakat harus mengetahui ketika terjadi gejala seperti demam dengan kondisi tidak terjadi perubahan setelah diberikan pengobatan kesehatan dasar itu segera dibawa ke puskesmas dan faskes

terdekat. 

Tag
Share