Harianbengkuluekspress.id - Pada kondisi cuaca dan suhu panas yang terjadi sekarang ini, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mencatat terjadi peningkatan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Provinsi Bengkulu. Dengan angka mencapai 17 ribu lebih orang yang terjangkit. Kendati penyakit ISPA ini tidak terlalu berbahaya namun masyarakat diminta tetap waspada. Terutama jika sudah ada gejala yang menyerang, seperti batuk pilek, demam dan indikasi lainnya.
"ISPA ini berkaitan dengan debu dan suhu. Dan yang paling diwaspadai itu pada anak-anak atau kelompok-kelompok rentan muda sakit, misalnya ya lansia atau yang memiliki penyakit asma," ungkap Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, kepada BE, Rabu, 22 Mei 2024, kepada BE.
Ia mengimbau kepada masyarakat, terutama dalam kondisi kemarau dan polusi udara saat kerap terjadi saat ini, untuk selalu menggunakan alat pelindung diri. Seperti halnya masker, topi, maupun baju lengan panjang, serta menyarankan untuk tidak berlama-lama berada di luar rumah.
"Apalagi dengan angin yang kencang dan berdebu yang kerap terjadi. Ini rentan sekali," paparnya.
Ruslian juga menyarankan kepada masyarakat Bengkulu untuk minum air putih yang cukup serta sebanyak mungkin beristirahat. Selain itu, disampaikannnya untuk mengonsumsi vitamin.
BACA JUGA:Vaksinasi Jembrana Sebelum Idul Adha, Ini Target Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu
BACA JUGA:Waspada Calo PPDB, Disdikbud Buka Posko Pengaduan
"Itu salah satu upaya pencegahan kita," ujarnya.
Sesuai data penyebaran penyakit ISPA di Provinsi Bengkulu tertinggi terjadi di Kota Bengkulu yakni mencapai 6.685 kasus. Disusul oleh Kabupaten Seluma mencapai 2.561 kasus dan di Bengkulu Utara 2.132 kasus. Posisi berikutnya, Rejang Lebong 1.150 kasus, Kaur 846 kasus, Bengkulu Selatan 680 kasus, Kepahiang 480 kasus, dan Bengkulu Tengah 55 kasus.
"Secara keseluruhan, dari Januari hingga Maret menurut laporan di Program yang merupakan laporan bulanan dari dinas kesehatan kabupaten/kota sudah ada 17 ribuan kasus ISPA," katanya.
Data ini, disampaikannya merupakan hasil dari rekapitulasi kunjungan dan rawat jalan di rumah Sakit dan Puskesmas. Secara umum, ia menjelaskan, penyakit ISPA disebabkan oleh virus influenza yang masuk ke tubuh ditandai dengan batuk dan pilek. Jika tidak diobati, virus tersebut bisa menginveksi saluran pernapasan bagian atas.
BACA JUGA:Kolam Pengendali Banjir Kewenangan Pusat, Ini Penjelasan Asisten 1 Setda Provinsi Bengkulu
"Sehingga jika mengalami demam, batuk pilek yang tidak sembuh setelah makan obat ringan maka segera dibawa ke fasilitas kesehatan," imbaunya.
Dirinya juga menjelaskan, penyebab penyebaran ISPA ini bisa dikar nakan faktor cuaca dan imun tubuh yang rendah. Pada saat cuaca yang tidak menentu dengan kondisi imun tubuh menuruns, maka penyakit ISPA akan begitu gampang masuk ke tubuh.
"Penularannya juga melalui droplet atau percikan bersin dan batuk penderita yang terkena ISPA kepada yang belum terkena. Jadi, ISPA ini menular tapi bukan penyakit bawaan," tutupnya. (Bhudi Sulaksono)