Harianbengkuluekspress.id - Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih mengintai masyarakat Bengkulu. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu menemukan ada 811 orang dinyatakan positif terserang penyakit DBD.
Ratusan orang dinyatakan positif atas virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti itu, terjadi dari Januari tahun 2024 hingga saat ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu Ruslian SKM MSi mengatakan, pihaknya terus melakukan pendataan atas kasus DBD.
"Kasus suspek DBD terdata setiap minggunya dan dilaporkan melalui Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) oleh tenaga surveilan," terang Ruslian, Jumat 24 Mei 2024.
BACA JUGA:Manfaat Lahan untuk Ketahanan Pangan, Petani Dituntut Ini
BACA JUGA:Pemutihan Pajak Siap Dimulai Bulan Ini
Berdasarkan jumlah kasus suspek DBD, di Kabupaten Seluma paling tinggi kasusnya mencapai 435 orang. Kemudian disusul di Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 420 kasus dan Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 342 kasus.
"Paling sedikit kasus yang terlapor itu ada di Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 66 kasus," tambahnya.
Sementara itu, sejak minggu ke 16 tahun 2024, angka suspek DBD sudah mengalami penurunan. Terdata sebanyak 138 kasus suspek yang dilaporkan, turun dari minggu ke 12 yang sebanyak 232 kasus.
"Itu yang suspek artinya belum positif, hanya menunjukkan gejala klinis," katanya.
Jumlah kasus suspek DBD itu, menurut Ruslian tahun ini memang cukup menjadi perhatian. Sebab, pada tahun 2023 lalu, kasus DBD itu ditemukan 3.737 kasus.
"Lonjakan kasus DBD tahun ini, terjadi pada bulan Maret," beber Ruslian.
BACA JUGA:Tanjung Kemuning dan Luas Juara Bola Voli Ini
Ruslian mengatakan, pasien suspek DBD tersebut telah menjalani pengobatan di fasilitas kesehatan terdekat. Termasuk di Rumah Sakit (RS) pemerintah maupun swasta.
"Para pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan diberikan pengobatan secara intensif," ungkapnya.