"Buat surat resmi aja mas langsung ke pimpinan kita di Bengkulu, karena kita tidak memiliki wewenang hal itu. Atau dari sini gak apa-apa, nanti kita teruskan ke kantor di Bengkulu," pungkasnya.
Di sisi lain, saat ditemui awak media, ibu korban, Karjumani mengungkapkan bahwa uang tersebut merupakan uang pinjaman dari Bank Mandiri, yang dipinjam sejak 4 bulan yang lalu.
Dimana uang tersebut rencananya akan dipakai untuk membeli kebun untuk anaknya yang baru saja melangsungkan pernikahan.
Ia mengaku, pinjaman ini merupakan pinjaman kedua oleh keluarganya ke pihak bank. Sebelumnya ia pernah meminjam uang Rp 100 juta namun langsung digunakan untuk membeli truk. Sedangkan pinjaman kedua ini sebesar Rp 200 juta rencananya untuk beli kebun sawit sehingga masih tersimpan di bank.
Sebab, pihaknya masih mencari lokasi kebun kelapa sawit yang akan dibeli.
"Sudah dua kali kita lakukan pinjaman, yang pertama Rp 100 juta dan uangnya langsung diambil untuk beli mobil truk. Dan yang kedua ini lantaran kebun belum dapat sehingga masih di dalam rekening yang pada akhirnya unagnnya hilang. Dan ini sudah kita laporkan ke pihak bank dan kepolisian," tuturnya.(127)