harianbengkuluekspress.id – Keberadaan lapak pedagang di Pasar Tradisional Ampera Manna Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) dikeluhkan para pengunjung pasar. Hal tersebut imbas dari keberadaan lapak pedagang yang masih membandel dan enggan ditetrtibkan.
Kondisi tersebut membuat kondisi Pasar Tradisional Ampera menjadi tidak tertata dan semerawut. Adapun penyebab sulitnya penataan terhadap lapak-lapak para pedagang karena jumlahnya tidak sedikit. Bahkan diperkirakan ada sebanyak ratusan lapak yang didirikan pedagang sebagian besar masih berada di marka jalan.
“Pedagang yang mendirikan lapak di marka jalan tentunya sangat mengganggu ketertiban dan kenyamanan. Sebab para pengunjung pasar tidak bisa melintasi jalan yang ada di pasar menggunakan kendaraan, baik motor dan mobil,” ujar Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar BS, Erwin Muchsin SSos.
Lebih lanjut Erwin mengaku, kesal dengan ulah para pedagang yang masih membandel dan mengganggu ketertiban umum. Bahkan meskipun pihaknya sudah beberapa kali melakukan pembinaan hingga razia kepada para pedagang.
“Masa mereka harus ditertibkan terus ? padahal dalam aturan sudah jelas. Bahwa berdagang itu di dalam los. Jalan itu tempat lalu lintas pengunjung,” kesalnya
BACA JUGA:Gelar Syukuran dalam Rangka Ini, Kajari Undang Anak Yatim
BACA JUGA:HP Polisi Diperiksa , Untuk Melakukan Pengecekan Ini
Erwin dengan tegas menyampaikan, akan kembali melakukan penertiban kepada pedagang yang masih membandel. Sebab semerawutnya kondisi pasar dilakukan oleh para pedang lama bukan para pedagang yang baru membuka lapak.
“Mereka pedagang yang tidak tertib adalah orang lama dan sangat sulit ditertibkan. Parahnya lagi, meski sudah beberapa kali diangkut Satpol PP. Ke depan kami akan tindak lagi. Bahkan kami kenakan sanksi yang lebih keras, agar mereka jera dan mau sadar,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Erwin juga kembali mengingatkan, para pedagang kaki lima (PKL) yang juga kerap membuka lapak liar di sepanjang jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Ahmad Yani juga akan ditindak. Jangan sampai tindakan para PKL yang seolah-olah tidak mendapatkan pemantauan dapat seenaknya mendirikan lapak hingga mengganggu kepentingan umum.
“Sebab dari pantauan Tim Satpol PP di lapangan, akhir-akhir ini kembali merebak lapak PKL hingga membuat badan jalan lebih sempit dari kondisi normal. Nanti akan kami koordinasikan juga dengan pihak Dishub Bengkulu Selatan untuk dijadwalkan razia gabungan,” pungkasnya. (renald)