Harianbengkuluekspress.id – Keberadaan fasilitas sanitasi yang ada di sekolah, salah satunya sekolah dasar (SD) menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah (Pemda) Bengkulu Selatan (BS) melalui Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud).
Sebab dengan adanya keberadaan sanitasi yang baik di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan yang ada di lingkungan sekolah.
Kasi Sarpras Bidang SD Disdikbud BS, Wiwit Ikhsan tidak menyakal fasilitas sanitasi di sekolah belum baik dan dinilai masih buruk.
Padahal selama sanitasi menjadi daya dukung untuk meningkatan kualitas dan sumber daya pendidikan BS.
BACA JUGA:Pemkab Gelar Pawai Obor dan Khatam Alquran Dalam Rangka Ini
BACA JUGA:Beroperasinya Pelayanan Cuci Darah, Dewan Apresiasi Pemkab, Ini Alasannya
"Melihat hal tersebut nanti yang sarprasnya tidak memungkinkan akan kami dorong ke perencanaan kami untuk diusulkan pembangunan tahun depan. Melalui suatu instrument isian yang kami berikan ke sekolah-sekolah," ujar Wiwit kepada BE, Minggu 7 Juli 2024.
Lebih lanjut, Wiwit menyampaikan masih buruknya sanitasi yang ada seperti ketersediaan air sumur yang belum mencukupi beserta toilet yang ada mengalami kerusakan. Bahkan diisukan fasilitas toilet di sekolah-sekolah masih ada yang belum maksimal dan rusak.
"Tentunya kami berencana melakukan langkah strategis sebagai bentuk pengendalian dan solusi bagi sekolah yang memiliki sanitasi yang bermasalah," sampainya.
BACA JUGA:Bulog Tambah Stok Beras Segini
Wiwi juga menyampaikan masih buruknya sanitasi di sekolah tidak terkecuali sekolah yang berada di pusat kota. Bahkan kondisi tersebut banyaknya dikeluhkan masyarakat terutama wali siswa.
"Ketika protes itu muncul kata Disdikbud bukannya tidak merespon. Hanya saja, pihak sekolah harusnya lebih proaktif menanggapi keluhan masyarakat yang ada dari wali murid," sampainya.
Bahkan dikabarkan dalam waktu dekat tim Disdikbud akan menyebar instrument isian ke sekolah. Nantinya isian tersebut wajib diisi dengan baik oleh pihak sekolah untuk kamajua dan keualitas sekolah yang lebih baik.
"Silahkan sekolah isi dengan baik dan sesuai fakta di lapangan. Selain itu, sertakan juga data pendukung seperti foto maupun video. Untuk pelaksanaannya, kami rasa sudah dimulai pada awal semester ganjil mendatang,” pungkasnya. (Renald)