Harianbengkuluekspress.id - Dinamika politik pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Kabupaten Lebong 2024 saat ini belum begitu terlihat.
Sejumlah bakal calon yang sebelumnya digadang-gadang bakal maju pun belum memperlihatkan keseriusannya.
Sejauh ini baru terlihat pergerakan Bupati Lebong saat ini, Kopli Ansori yang serius maju kembali (petahana) untuk periode kedua. Sedangkan bakal calon lainnya belum ada pergerakan.
Bupati Lebong, Kopli Ansori yang merupakan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bengkulu dipastikan kembali diusung PAN untuk maju Pilkada Lebong 2024 yang mendapatkan 8 kursi di DPRD Lebong pada Pemilu 2024 lalu.
Selain itu, Kopli Ansori juga sudah mendapatkan dukungan dari PKB (3 kursi), dan Nasdem (2 kursi), sehingga total 13 kursi.
Namun, belum ditentukan siapa yang akan mendampingi Kopli.
BACA JUGA:Pilbup Kepahiang 2024, Usai Didukung Perindo, Kini Nata-Hafiz Dapat Rekom dari PKS
BACA JUGA:Pilbup Mukomuko 2024, Rivalitas Sengit Bupati VS Mantan Bupati, Siapa yang Unggul ?
Sejauh ini beberapa figur yang diisukan bakal maju sebagai penantang Kopli adalah H Azhari SH MH serta Romio Fernandes.
Azhari SH MH yang sebelumnya digandang-gandang akan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), namun DPP PKB memberikan dukungan kepada Kopli Ansori sebagai Bacalon Bupati Lebong. Dengan demikian, Azhari hanya berharap parpol lain yang akan mengusungnya.
Sementara Romio Fernandes digadang-gadang akan diusung Partai Perindo yang memiliki 2 kursi di DPRD Lebong.
Ia akan dipasangkan dengan Wilyan Bachtiar SIP yang merupakan pengurus Partai Perindo Kabupaten Lebong serta anggota DPRD Lebong priode 2019-2024.
Untuk bisa mengusung pasangan calon, maka partai politik harus memiliki 5 kursi di DPRD Lebong hasil Pemilu 2024. Jika tidak mencukupi 5 kursi, maka harus berkoalisi dengan partai lain.
Sementara hasil Pemilu 2024 ada sebanyak 9 Parpol yang meraih kursi, yaitu PAN 8 kursi, PKB, Golkar dan Demokrat masing-masing 3 kursi. Berikutnya Gerindra, Nasdem dan Perindo masing-masing 2 kursi serta PDI-P dan PBB masing-masing 1 kursi.
Dikabarkan juga bahwa Partai Golkar dan Demokrat yang memiliki masing-masing 3 kursi jadi ada 6 kursi, akan berkoalisi, tetapi belum diketahui siapa yang akan mereka usung.