Harianbengkuluekspress.id - Organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kota Bengkulu diminta mempercepat penyusunan inovasi kerja. Deadlinenya tersisa 5 hari kedepan, seluruh inovasi harus diinput untuk diikutkan dalam lomba Innovative Government Award (IGA) 2024.
"Inovasi ini diikuti seluruh perangkat daerah mulai dari OPD, camat, lurah, puskesmas, kepala SD dan kepala SMP. Semuanya harus menyelesaikan dua inovasi dan segera diupload oleh masing-masing perangkat daerah," ujar Penjabat Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Bengkulu, Eko Agusrianto, saat membuka acara bimbingan khusus kepada seluruh perangkat daerah/unit kerja di aula Hidayah kantor Walikota, Rabu 10 Juli 2024.
Persiapan ini sudah dilakukan jauh-jauh hari namun masih ada OPD yang cenderung lamban menyelesaikan tugas. Ada beberapa OPD yang baru menyelesaikan satu aplikasi namun nilainya masih dibawah 70 sehingga harus diperbaiki dan diupload kembali. Bahkan ada yang belum sama sekali.
"Khususnya kepada beberapa kepala OPD, camat dan lurah, jadi minta tolong ini untuk jadi perhatian. Kita punya waktu lima hari lagi. Bagaimana mengupload inovasi ini dan bagaimana kita bisa mendapatkan nilai minimal 70," ungkapnya.
BACA JUGA:Minggu Depan, Sertifikasi Guru Triwulan II Cair
BACA JUGA: 1.000 Anak Yatim Terima Sembako, Pemkot Bengkulu Peringati Tahun Baru Islam Berlokasi di Masjid Ini
Eko menyebutkan pada 2022, pemkot mengirimkan sebanyak 202 inovasi dan masuk 10 besar. Untuk tahun 2023 jumlahnya bertambah menjadi 221 inovasi dan mendapatkan predikat kota sangat inovatif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hasil ini masih jauh dari target yang ingin dicapai pemkot yakni bisa masuk 5 besar. Adapun inovasi yang diunggulkan pemerintah kota yakni Sistem Layanan Administrasi Warga Elektronik (SLAWE) dari Dinas Dukcapil. Kemudian, program inovasi gerakan sedekah 2 ribu. Menurut Eko masih banyak nilai inovasi yang harus dimatangkan kembali, sehingga dari evaluasi yang telah dilakukan juga perlu didukung keseriusan dari perangkat daerah.
"Harus dimatangkan lagi, harus lebih semangat lagi. Mohon kerjasamanya dari seluruh sekolah, tim akan membantu. Kalau dulu dapat 10 besar tahun ini kita harus lebih tinggi," sampainya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (BAPPEDA) Kota Bengkulu, Medy Pebriansyah mengatakan pertemuan ini dinilai perlu karena melihat progres dari penginputan inovasi Kota Bengkulu yang sampai saat ini skornya masih rendah. Hasil pertemuan ini menjadi dasar evaluasi bersama dan memastikan setiap inovasi yang dikirimkan memiliki nilai kematangan yang tinggi.
"Harus ada progres, terutama sektor pendidikan ini menjadi urusan wajib untuk dimasukkan ke lomba inovasi daerah ini. Prestasi tahun ini harus lebih bagus dari tahun sebelumnya," sambung Medy. (Medi Karya Saputra)