Harianbengkuluekspress.id – Toko serba ada atau ado galo akan hadir di Kabupaten Mukomuko, tepatnya di Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko. Toko tersebut nantinya akan dibuka oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
“Kami rancang lokasi tokonya di Pasar Koto Jaya, Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko,” ujar Anggota TPID sekaligus Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko, Nurdiana SE MAP.
Toko ado galo yang akan dibuka oleh TPID Kabupaten Mukomuko ini sebagai salah satu bentuk keseriusan pemerintah daerah untuk menekan angka inflasi.
“Untuk mengatasi inflasi daerah yang disebabkan karena mahalnya sejumlah harga komoditas pertanian dan lainnya. Makanya salah satu langkah yang akan diambil pemerintah daerah yaitu membuka toko serba ada atau ado galo," katanya.
BACA JUGA:Hari Kelima, 2 Anak Terseret Ombak di Mukomuko Belum Ditemukan
BACA JUGA:Kakek Bantah Asusila Cucu, Ini Keterangan Kuasa Hukum
Di toko itu nantinya, jelas Nurdiana, akan disediakan seluruh kebutuhan pangan masyarakat dengan harga yang murah. Seperti cabai, bawang merah, minyak makan, gula, beras, dan lainnya.
Untuk mencukupi kebutuhan pangan di toko itu, nantinya akan dipasok pihak podusen dari Kabupaten Solok dan Kota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat. Karena pemerintah daerah telah menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah di dua kabupaten itu.
“Artinya kapanpun kita butuhkan komoditas pangan jenis bawang, cabai, telur, daging ayam dan yang lainnya. Dua kabupaten di Sumatera Barat itu siap memasok," ujarnya.
Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan beras di toko serba ada, pemerintah daerah telah menjalin kerjasama dengan Bulog. Jadi kebutuhan beras bagi masyarakat, akan dipasok oleh Bulog.
Untuk kebutuhan minyak, gula dan kebutuhan pangan lainnya akan dipasok oleh pihak toko yang sudah lama menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah pada saat menggelar pasar murah.
Sedangkan untuk kebutuhan sayur segar, pihaknya nanti akan melibatkan Dinas Pertanian dan juga Dinas Ketahanan Pangan agar bisa menggerakkan petani agar dapat menjual hasilnya di toko serba ada.
"Semua pihak akan kita libatkan. Sedangkan untuk mengoperasikan toko serba ada. TPID Kabupaten Mukomuko nanti akan menggandeng pihak koperasi atau kelompok. Namun pengawasan dari toko itu, mutlak dilakukan langsung oleh TPID. Mengenai kapan toko itu dibuka, nanti setelah kami rapat bersama TPID," bebernya.
Nurdiana menambahkan, berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mukomuko, di Kabupaten Mukomuko pada Juni 2024 terjadi inflasi year on year sebesar 4,79 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar Rp 107,04 persen.
Inflasi terjadi karena sejumlah faktor diantaranya adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran yakni, kelompok makanan,minuman dan tembakau. Kelompok pakaian dan alas kaki. Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 1,65 persen.