Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Agama menyerahkan bantuan santuanan kepada dua juta anak yatim dan difabel se-Indonesia.
Penyerahan bantuan dikemas melalui "Lebaran Yatim : Berbagi CInta Berlimpah Berkah" yang digelar pada 10 Muharram 1446 H secara hybrid di kanwil kemenag, Kemenag Baznas se-Indonesia.
Penyerahan bantuan ini pun tercatat dalam Museum rekor Dunia Indonesia (MURI), Piagam Rekor MURI diserahkan Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri kepada Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Ditzawa), Waryono Abdul Ghafur.
"Hari ini, kami bersama seluruh stakeholder yang terlibat menggelar kegiatan yang luar biasa, kami akan memberi paket bantuan kepada dua juta lebih anak yatim dan difabel se-Indonesia," ungkap Waryono Abdul Ghafur.
Sementara itu, Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri mengapresiasi Kemenag karena telah mengerahkan seluruh perangkatnya untuk menggelar bakti sosial tersebut.
BACA JUGA:Isu Agama Dibawa Dalam Politik, Kemenag Siapkan Langkah Cegah Konflik Pilkada
BACA JUGA: Kemendikbudristek Tingkatkan Kepakaran Puluhan Pengajar Bahasa Asing, Ini Tujuannya
"Santunan anak yatim ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Indonesia. Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Bimas Islam, Kemenag ini. Karena selain anak yatim, juga ada difabel," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kemenag juga meluncurkan Kolaborasi Program Pemberdayaan Zakat dan Wakaf tahun 2024.
Kolaborasi itu meliputi program Kampung Zakat, Inkubasi Wakaf Produktif, Kota Wakaf, dan Gerakan Wakaf Uang Kemenag bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI).
" Kolaborasi program tersebut bertujuan untuk mendorong umat Muslim di seluruh Indonesia untuk menjadikan wakaf sebagai gaya hidup, dan mengoptimalkan pengumpulan wakaf uang di Indonesia." ungkap Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin.
Ia berharap melalui program kolaborasi itu akan menyasar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenag, serta seluruh peserta didik, masyarakat dalam ruang lingkup lembaga, komunitas, penyuluh, dan penghulu, tandasnya. (**)