Harianbengkuluekspress.id - Penjabat Wali Kota Arif Gunadi membuka kegiatan sosialisasi perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) pra dan purna penempatan bekerja ke luar negeri, di Adeeva Hotel, Pantai Panjang, Kota Bengkulu, Selasa 6 Agustus 2024. Kegiatan ini sebagai upaya memberikan bekal kesiapan kepada masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri. Salah satu yang dititikberatkan dalam sosialisasi ini Pemda Kota Bengkulu memberikan perlindungan bagi pekerja migran. Dalam hal pemberian pinjaman KUR (kredit usaha rakyat) untuk biaya keberangkatan ke luar negeri.
"Sosialisasi ini fasilitasi melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kota menghadirkan narasumber dari PT. Mekar Jaya, Wawan Aria Wanto. Nanti dibekali berupa ilmu pengetahuan, wawasan untuk berangkat ke luar negeri," ujar Arif dalam sambutannya membuka acara sosialisasi di Hotel Adeeva, Selasa, 6 Agustus.
Disnaker menjalin MoU (memorandum of understanding) dengan beberapa perbankan penyedia pinjaman KUR kategori Penempatan TKI. Bertujuan membantu para pekerja yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan keberangkatan ke luar negeri. Pinjaman yang disetujui nantinya bisa cara dicicil saat sudah mendapatkan gaji diluar negeri dengan suku bunga yang cukup rendah. Hal ini bentuk perlindungan pemerintah agar tenaga kerja tidak terjerat dengan pinjaman ke rentenir yang bisa merugikan.
Diketahui, para peserta didominasi oleh lulusan SMA/SLTA sederajat yang memutuskan mencari peluang kerja baik melalui program pemerintah maupun swasta. Bekerja diluar negeri ini cukup menjanjikan karena gaji yang diterima cukup besar. Jadi banyak masyarakat yang terus mengikuti pelatihan hingga diterima bekerja diluar negeri untuk mengubah nasib ekonominya.
BACA JUGA:Berjibaku Turunkan Inflasi, Pemda Provinsi Bengkulu Gelar Pasar Murah di Wilayah Ini
BACA JUGA:Final Cabang Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Prancis VS Spanyol, ini Jadwal Tandingnya
Disampaikan Arif, sosialisasi ini banyak membahas poin penting mulai dari tata cara berangkat ke luar negeri dengan aman dan nyaman. Kemudian persoalan teknis yang mungkin bisa dihadapi dan cara mengatasinya.
"Data tahun ini sudah 160 orang lebih yang diberangatkan ke luar negeri. Tujuannya paling bayak ke Taiwan atau ke Jepang. Maka dari itu besar harapan kami agar para peserta sosialisasi dapat mengikuti kegiatan ini baik," sampai Arif.
Sementara itu, Pemkot melalui Disnaker kota juga sedang meningkatkan perlindungan terhadap tenaga kerja. Terutama mengawasi agar tidak ada tenaga kerja yang berangkat keluar negeri secara unprosedural. Biasanya, terjadi karena adanya lembaga tidak resmi/calo yang menawarkan ke masyarakat. Hal ini bisa berisiko karena keberangkatan tidak tercatat dan terlindungi sesuai undang-undang berlaku.
"Kita juga mengimbau kepada para pekerja migran indonesia Kota Bengkulu untuk mengikuti aturan dan mekanisme yang berlaku secara legal. Agar menjamin para pekerja migran terlindungi dan tercatat di data Disnaker," sambung Kepala Disnaker Kota Bengkulu, Firman Romzi. (Medi Karya Saputra)