harianbengkuluekspress.id – Masyarakat di Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) kembali dibuat resah dengan tindakan para pencuri ternak (Curnak). Terbaru aksi mencurigakan salah seorang yang diduga curnak menyatroni kandang ternak warga di Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya, Kamis 22 Agustus 2024 dini hari.
Tindakan pelaku curnak tersebut sempat mendekati kumpulan hewan ternak sapi milik warga. Namun beruntungnya aksi pelaku cepat diketahui warga dan langsung melakukan pengejaran dan pengepungan.
Salah soerang saksi mata, Rudianto (51) mengungkapkan, aksi curnak tersebut terjadi sekitar pukul 00.12 WIB. Meskipun aksi Curnak tersebut diketahui warga, para pelaku curnak tidak dapat diamankan karena berhasil kabur.
"Saat itu saya baru pulang dari tempat hajatan masyarakat, ketika sampai di depan rumah saya melihat kilauan cahaya senter di dalam perkebunan sawit warga," ungkapnya.
BACA JUGA:DPMD Ingatkan Kades Soal Ini
Lebih lanjut Rudianto mengatakan, kilauan tersebut tampak mendekati kandang ternak. Melihat hal tersebut, ia lantas mendekat dan bersembunyi di balik pohon sawit.
"Saya melihat kawanan ternak sudah berhamburan keluar kandang dan mengarah ke pemukiman warga. Kebetulan dini hari tadi mati lampu, jadi suasana sangat gelap dan warga lain sudah pada tidur," katanya.
Rudianto menerangkan, awalnya tidak curiga dengan aksi bandit. Namun lama-lama senter itu mendekati ternak dan ternak berlarian yang membuatnya curiga.
"Karena tak ingin ada ternak yang dicuri, saya lantas membangunkan warga lainnya dan mengubungi Kades Talang Padang. Saat itu juga, puluhan warga langsung melakukan pengepungan dan penyisiran," katanya.
Di tempat yang sama Kades Talang Padang, Sumantri AMd membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, belum ada ternak yang diambil pada kejadian itu, hanya saja warga desanya sudah heboh dan berjaga-jaga sampai fajar.
“Itu pasti orang yang mau berbuat jahat, dugaan kami pasti untuk mencuri ternak. Kalau tidak ada kepentingan, kenapa memasuki kandang ternak orang tanpa izin dan malam hari, terus saat orang dekati malah kabur,” ujarnya.
Sumantri mengatakan, saat ini warganya terus memperketat pengamanan di desa. Salah satunya setiap malam warganya menjadawalkan ronda dan memasang perangkap untuk para curnak.
“Intinya kami tidak ingin ternak kami dimalingi. Kalau curnak nanti tertangkap massa, jangan salahkan kami jika langsung kami jebloskan ke penjara, karena kami telah geram," pungkasnya. (renald)