Harianbengkuluekspress.id– Usaha kue tradisional yang menjual kue khas seperti kue baytat, cucur, dan perut punai, terus beroperasi dengan produksi mandiri.
Risandi (57), seorang penjual kue tradisional, telah menjalankan usahanya sejak 2018
Semua kue diproduksi sendiri, dengan harga kue baytat Rp 18.000, kue cucur Rp 10.000, dan anak tat Rp 12.000 per 10 buah.
“Kami memproduksi sendiri semua kue, tapi dengan stok terbatas. Kue hanya tahan sekitar 8 hingga 10 hari, jadi kami tidak berani membuat terlalu banyak,” ujar Risandi kepada BE, Rabu, 11 September 2024.
BACA JUGA:Ide Usaha, Sol Sepatu Kualitas Terjamin dan Harga Terjangkau, di Sini Tempatnya
BACA JUGA:Mau Muda dan Bahagia? Lakukan Kebiasaan-kebiasaan ini
Selain itu, ia juga menerima pesanan khusus untuk acara, namun dengan syarat pemesanan tidak mendadak.
Bahan utama seperti nanas didatangkan dari Lubuk Linggau, di mana Risandi telah memiliki pemasok langganan.
Setiap hari, ia membuka usahanya dari pukul 06.00 hingga 19.00 WIB, yang berlokasi di Jl. l. Dharma Wanita, Pematang Gubernur, Kec. Muara Bangka Hulu, tepatnya di dekat Polsek Bentiring di penurunan masjid Al-Barakah.
“Waktu pengerjaan kue sekitar satu jam atau lebih, tergantung jumlah yang ingin dibuat,” tambahnya.
BACA JUGA: Ingin Tetap Tampil Awet Muda, Jangan Lakukan Kebiasaan Ini
BACA JUGA:Biadab, Ayah di BU 2 Tahun Gauli Anak Kandung, Begini Modusnya
Ke depannya, Risandi berharap usahanya bisa semakin berkembang.
“Semoga ke depannya saya bisa membuka cabang dan membuat usaha ini lebih maju lagi,” Pungkasnya penuh harapan. (Mg1).