Harianbengkuluekspress.id – Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI terjaga menguat 8,39% ke level Rp 3.100 pada penutupan perdagangan Selasa 17 September 2024 dari hari sebelumnya, dan tumbuh 78,16% secara year to date (ytd).
Bank ber-ticker BRIS itu pun mencetak rekor all time high (ATH) pasca-merger yaitu di level Rp3.180 per lembar pada perdagangan sesi pertama.
Menurut Head of Investor Relations BSI Rizky Budinanda, bergairahnya saham BRIS dan menyentuh ATH pada masa perdagangan tersebut didorong oleh minat tinggi investor asing yang terus memborong saham bank syariah terbesar di Indonesia ini.
Selama lima hari terakhir, investor asing telah membeli saham BRIS dengan nilai yang cukup signifikan.
BACA JUGA:Layanan Tanpa Hambatan, Indosat Sukses hadirkan Pengalaman Digital Selama PON XXI Aceh-Sumut
BACA JUGA:Dukung Indonesia Islamic Financial Center (IIFC), BSI Siap Akselerasi Global Hub & Islamic Ecosytem
Hal ini terjadi karena ekspektasi positif terhadap kinerja BRIS pada semester II-2024, terutama dengan adanya potensi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Indonesia (BI).
"Ekspektasi kinerja positif sektor perbankan di semester dua 2024 menyusul kemungkinan penurunan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia dalam waktu dekat serta fundamental BSI yang solid mendorong optimisme investor. Alhamdulillah deengan kepercayaan investor terhadap kinerja BSI, saham BRIS pun dapat kembali menyentuh all time high," ujar Rizky.
Dengan torehan ATH tersebut, kapitalisasi pasar BRIS mencapai Rp143 triliun. BRIS pun masuk dalam 20 saham berkapitalisasi pasar terbesar di Index Harga Saham Gabungan (IHSG).
Melalui catatan positif itu pula menempatkan BSI pada peringkat 9 kapitalisasi pasar terbesar bank syariah secara global, di bawah Bank Albilad dan Dubai Islamic bank.
Adapun fundamental kinerja yang kuat di antaranya terlihat dari pertumbuhan laba bersih dan ekspansi bisnis konsumer serta emas.
BACA JUGA:KUR BSI Rp 450 Juta, Tenor hingga 5 Tahun, Berikut Tabel Angsurannya
BACA JUGA:Digital Banking Dinilai Optimal, BSI Raih Penghargaan Best Digital Bank
Dalam laporan keuangan kuartal kedua 2024, BSI mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 20,28% secara tahunan/year on year (yoy), mencapai Rp3,4 triliun. T
otal aset juga menunjukkan peningkatan 15,10% yoy, menjadi Rp361 triliun.