Harianbengkuluekspress.id - Menyisakan tiga bulan lagi di tahun 2024 ini, target investasi di Kota Bengkulu belum mencapai 50 persen.
Padahal di tahun 2024 ini, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bengkulu memiliki target investasi sebesar Rp 3,5 triliun. Target tersebut meningkat dari pada 2023 yang lalu sebesar Rp 2 triliun saja.
Kepala DPMPTSP Kota Bengkulu, Irsan Setiawan SH MM menjelaskan, capaian target investasi ini berdasarkan hasil release Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia pertriwulan kedua baru mencapai Rp 500 milliar, yang mana angka tersebut jauh dari target investasi yang diberikan DPMPTSP Provinsi Bengkulu.
"Dari hasil laporan per triwulan ke dua masih Rp 500 miliar untuk per triwulan ketiga belum keluar dari kementerian,” kata Irsan, Kamis, 26 September 2024.
BACA JUGA:Pendaftaran Nikah Massal di Kota Bengkulu Diperpanjang hingga Tanggal Ini
BACA JUGA:New Fortuner 2024 Hadir di Bengkulu, Lebih Sporty dan Mewah
Ia menyebutkan, dari hasil verifikasi BKPM RI tersebut angka pasti capaian investasi DPMPTSP Kota Bengkulu sebesar Rp 579 miliar lebih dan tentunya angka tersebut masih jauh dari target yang telah diberikan.
Untuk mengejar target pada triwulan ke tiga dan ke empat, akan terus melakukan upaya pendekatan serta sosialisasi terkait laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) ke pelaku usaha agar melaporkan kegiatan penanaman modal sesuai dengan aturan yang ada.
Sehingga data investasi yang ada di Kota Bengkulu menjadi ril dan diketahui pasti.
"Kita mengupayakan akan melakukan jemput bola, mendatangi pelaku usaha yang mungkin saja belum melaporkan kegiatan penanaman modal mereka," katanya.
Dengan segala upaya yang selalu diterapkan, dia optimis bahwa target investasi yang diberikan DPMPTSP Provinsi Bengkulu akan tercapai walau belum mencapai 50 persena.
Selain itu penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) hingga hari ini tercatat sebanyak 1.516 sudah terbit dalam 2 bulan terakhir. Dari catatan Dinas PMPTSP kota sebanyak 1.516 NIB yang terbit tersebut melalui aplikasi Online Single Submission (OSS).
"Tentunya sekarang dengan OSS masyarakat dapat lebih mudah dan lebih cepat," papar Irsan.
Selain itu, ia juga menyampaikan lonjakan penerbitan NIB ini sendiri tentunya sangat positif yang mana masyarakat yang memiliki usaha skarang sudah memiliki legalitas dengan begitu usaha milik mayarakat sudah naik kelas sehingga usaha tersebut akan terus berkembang.
Untuk total Penerbitan NIB melalui Aplikasi OSS Januari hingga 19 September ini sudah sebanyak 7.787 NIB yang diterbikan.