Cabdindik Cegah Cakada Kondisikan Siswa, Ini yang Dilakukan

Minggu 29 Sep 2024 - 21:51 WIB
Reporter : Renald
Editor : Haijir

Harianbengkuluekspress.id – Sebagai pemilih pemula para siswa SMA dan SMK berhak menyalurkan hak suaranya pada Pilkada 2024.

Sehingga dengan begitu tidak sedikit para pasangan calon kepala daerah (Cakada) yang berburu simpati para pemilih pemula tersebut. 

Menyikapi hal tersebut, Kepala Kantor Cabdindik Wilayah III Manna, Ir Depti Burhani kembali mengingatkan para Cakada, baik pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Bupati (Pilbup) untuk tidak berbuat curang dengan mengondisikan para siswa SMA atau SMK.

Tidak hanya itu, Depti juga mengimbau agar para siswa dapat memilih seacara jernih dengan hati nurani dan menjunjung tinggi demokrasi.

BACA JUGA:Puluhan Ribu Siswa BS Nikmati Chromebook

BACA JUGA:Tangkap Sisa DPO, Ini Keterangan Asintel Kejati Bengkulu

"Kami minta agar siswa sebagai pemilih pemula untuk dapat diberikan pemahaman demokrasi. Bukan justru ditakut-takuti dengan embel-embel apapun supaya memihak kepada calon tertentu," tegas Depti kepada BE, Minggu 29 September 2024.  

Lebih lanjut, Depti menjelaskan untuk memaksimalkan upaya agar siswa terhindar dari pengindisian cakada. Maka ia dan timnya akan turun langsung ke lapangan memberikan sosialisasi tentang demokrasi kepada para pemilih pemula yang ada.

“Para siswa itu pemilih pemula dan generasi emas. Silahkan mereka memilih dengan hati nurani. Jangan sesekali mengondisikan para siswa, karena itu fatal dampaknya,” jelasnya. 

Depti juga mengatakan suara hati yang disampaikan siswa tidak boleh dikotori dengan politik praktis. Bahkan sampai dengan tindakan dipaksa dengan politik uang. 

BACA JUGA:Prestasi! Penerimaan PBB Bengkulu Tengah Lampaui Target

"Jika sampai itu terjadi, maka tim pemenangan yang memaksa bisa ditindak tegas sesuai peraturan yang berlaku. Tidak hanya itu siswa juga dilarang terlibat di dalam kegiatan kampanye atau masuk dalam tim pemenangan," katanya.

Pada kesempatan itu Depti juga mengingatkan para siswa untuk fokus belajar di sekolah. Ia juga kembali mengingatkan para Cakada untuk tidak memanfaatkan nama sekolah, fasilitas sekolah atau program sekolah demi kepentingan politik. 

"Sekolah murni tempat belajar dan menyampaikan ilmu. Lalu siswa tugasnya belajar dan fokus menuntut ilmu,” pungkasnya. (Renald)

Kategori :